PALU – Trend positif korona di Sulawesi Tengah (Sulteng) terus menurun dari waktu ke waktu. Dalam laporan Pusat Data Informasi Nasional (Pusdatina) Covid-19 setempat, sejak 25 Maret 2020 hingga 21 Juni 2020, kurvanya semakin menurun, bahkan dapat disebut mendatar.

Membaca info grafis yang dirilis Pusdatina Covid-19 Sulteng, tanggal 25 Maret 2020 tercatat 1 orang terkonfirmasi positif. Grafiknya meningkat pada 7 Juni 2020 yang tercatat ada ketambahan 20 orang yang terkonfirmasi positif, tetapi kemudian menurun lagi pada 19 Juni 2020 yang tercatat hanya ketambahan satu orang, namun pada 22 Juni 2020 ada ketambahan yang baru terkonfirmasi positif ada tiga orang.

“Tiga pasien yang terkonfirmasi positif itu, satu orang berasal dari Kabupaten Donggala, satu orang dari Parigi Moutong dan satu orang lagi dari Kota Palu,” kata Juru bicara Pusdatina Covid-19 Provinsi Sulteng, Mohammad Haris Kariming.

Menurutnya, meski ada ketambahan itu, tetapi tidak lagi meningkat drastis. Bahkan, jumlah pasien sembuh sebanyak 132  orang dari total 176 pasien per 22 Juni 2020. Tidak hanya itu, Kota Palu bahkan pernah nol kasus positif sehingga mendapat pujian dari pemerintah pusat.

“Sekarang sudah mulai pra kondisi menuju new normal. Jika warga tetap patuh pada protokol kesehatan, insya Allah kita akan bebas dari covid-19,” kata Gubernur Longki Djanggola

Gubernur Sulteng, Longki Djanggola terus berharap agar warga tetap menjalankan protokol kesehatan, apalagi menjelang penerapan new normal atau normal baru.

“Sekarang sudah mulai pra kondisi menuju new normal. Jika warga tetap patuh pada protokol kesehatan, insya Allah kita akan bebas dari covid-19,” kata Gubernur Longki Djanggola.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng, Reny A. Lamadjido berharap, angka positif covid-19 di daerah ini tidak akan meningkat drastis lagi, bahkan bisa sampai mencapai nol kasus. Lantaran itu, dia mengingatkan agar warga yang baru kembali dari bepergian ke luar daerah, untuk patuh menjalankan prosedur karantina seperti yang disyaratkan.

“Benar kata Pak Gubernur, kuncinya memang pada patuh tidaknya masyarakat saja. Kalau kita patuh dengan prosedur dan protokol kesehatan dengan baik, niscaya kita akan melewati semua ini dengan baik,” ujarnya.

Pantauan Kaidah.id terhadap beberapa warga yang baru kembali dari Jakarta, tidak menjalankan protokol kesehatan yang diatur. Seharusnya mereka menjalani karantina, paling tidak karantina di rumah. Namun yang terjadi, mereka justru tetap beraktivitas di luar, bahkan ikut nongkrong di warung kopi.

“Seharusnya yang baru pulang dari Jakarta, Makassar dan beberapa daerah lain itu tetap saja di rumah, karantina mandiri seharusnya. Daya tahan tubuh mereka mungkin kuat, tetapi belum tentu bagi yang lain. Yang baru pulang itu kan disebut carrier atau pembawa penyakit,” kata Direktur Rumah Sakit Anutapura Palu, Dokter Herry Mulyadi, Ahad 21 Juni 2020. *