Warga Palu Korban bencana | Foto : kaidah/Ochan

Teknologi pembuatan rumah pada To Kaili juga berbasis pada tindak mitigasi bencana alam, To Kaili membuat rumah panggung yang tiang penyangga masing-masing akan dilapisi dengan alas batu agar rumah terjaga keseimbangannya. Bahkan ketika rumah akan dibangun, kekuatan tanah akan diukur dengan cara menusukkan lidi atau parang ke dalam tanah secara berulang agar diketahui kekekuatan tanah yang digunakan untuk menyangga bangunan rumah.

Banua Oge (Souraja), Rumah Adat Suku Kaili | Foto : Wikipedia

Pada masa lampau ketika tanda-tanda alam sudah memberi isyarat akan terjadi gempa besar, maka oleh “to tua nungata” (Orang Tua yang menjadi kepala kampung), masyarakat diperintah untuk membuat semacam alat pengaman badan yang berbentuk seperti anak tangga yang digunakan ketika gempa terjadi. Pada alat tersebut masing-masing orang meletakan kepala sebatas leher pada lubang di antara anak tangga sehingga kontrol atas goyangan gempa dapat menjaga keseimbangan badan setiap orang secara bersama.

Kearifan lokal pada To Kaili adalah sebuah reproduksi terhadap tindak mitigasi bencana alam, beberapa testimoni berdasarkan kearifan lokal atas bencana 28 September 2018, dapat menjadi pedoman guna mengurangi resiko bencana yang terjadi

Medio, 23 Januari 2019

NISBAH,
Pengamat Budaya