PALU, KAIDAH.ID – Muhidin Mohamad Said, Wakil Ketua Badan Anggaran dan Anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI, menilai, Sulawesi Tengah (Sulteng) terus menunjukkan performa luar biasa, di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Di bawah kepemimpinan para pemangku kebijakan, perekonomian Sulteng sepanjang tahun 2024 tumbuh signifikan, bahkan mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 9,08 persen pada Triwulan III.
Angka ini, kata dia, menjadikan Sulteng sebagai provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di kawasan Sulawesi dan kedua tertinggi di Indonesia, setelah Papua Barat yang mencapai 19,56 persen.
“Capaian ini patut diapresiasi. Pertumbuhan ekonomi ini, mencerminkan kekuatan sektor industri pengolahan berbasis smelter dan pemanfaatan kekayaan mineral seperti nikel, emas, tembaga, dan bauksit,” katanya.
“Selain itu, posisi strategis Sulteng sebagai daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) turut memberikan dampak positif bagi perekonomian,” lanjut Muhidin.
LIBUR NATARU DORONG PERTUMBUHAN AKHIR TAHUN
Momentum libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), diperkirakan akan menjadi pendorong tambahan bagi perekonomian Sulteng pada akhir tahun 2024.
Sektor transportasi, makanan dan minuman, hingga pariwisata, diyakini mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Muhidin Mohamad Said optimis, dengan aktivitas ekonomi yang meningkat pada penghujung tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Sulteng dapat melampaui capaian triwulan sebelumnya.
Namun, Muhidin juga mengingatkan tantangan besar di tahun 2025. Proyeksi IMF menunjukkan ekonomi global akan stagnan di angka 3,2 persen. Sementara itu, target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,20 persen, membutuhkan kerja keras dan kebijakan strategis untuk mencapainya.
“Penyesuaian tarif PPN menjadi 12 persen pada awal 2025, bisa menjadi tantangan bagi daya beli masyarakat. Pemerintah telah menyiapkan insentif ekonomi, seperti pembebasan hingga keringanan pajak, untuk menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan rakyat,” paparnya.
MEMANFAATKAN MOMENTUM UNTUK SULTENG YANG LEBIH BAIK
Menurut Muhidin, Sulteng harus mampu memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi tinggi ini, untuk memperkuat infrastruktur publik, mendorong investasi, dan mengembangkan sektor-sektor unggulan seperti pertanian, perikanan, peternakan, dan UMKM.
Kelestarian lingkungan hidup, sebut Muhidin, juga harus tetap menjadi prioritas, agar pembangunan yang berkelanjutan dapat terwujud.
“Kita tidak boleh terlena dengan capaian ini. Jangan sampai terjadi seperti pepatah ‘ayam mati di lumbung padi’. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi harus berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat, mengurangi angka kemiskinan, dan menciptakan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah,” kata Muhidin mengingatkan.
Anggota DPR RI Dapil Sulawesi Tengah itu optimis pada tahun 2025, pertumbuhan ekonomi Sulteng dapat mencapai lebih dari 10 persen.
Namun, kata dua, pertumbuhan itu akan tercapai, jika pemerintah daerah terus memperkuat sektor industri pengolahan, memperluas investasi, serta meningkatkan sinergi antar pemangku kepentingan.
Dengan semangat menyongsong 2025, Sulawesi Tengah akan siap melangkah lebih jauh menuju transformasi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang lebih baik.
“Dengan kerja keras, kebijakan yang tepat, dan optimisme, Sulteng dapat menjaga momentum ini untuk masa depan yang lebih cerah. Pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan harus menjadi pilar utama demi masyarakat yang sejahtera,” tutup Muhidin Mohamad Said. (*)
Editor: Ruslan Sangadji
Tinggalkan Balasan