Hubungan Kakak Beradik
Pemandangan itu membuyarkan semua prasangka sejumlah orang, bahwa keduanya bermusuhan. Mereka lupa dan tidak paham anatomi politik kedua tokoh itu.
Secara kasat mata, para pihak menilai antara Longki dan Cudy selalu berbeda pendapat, tetapi sesungguhnya mereka adalah kakak beradik yang saling merindukan.
Ada empat tokoh Palu yang disebut-sebut sebagai kaka beradik. Anatomi mereka harus dapat dipahami oleh sejumlah orang, agar tidak salah memberikan analisa mereka.
Empat tokoh itu adalah, Rusdy Mastura (Kak Cudy) sebagai kakak tertua, Longki Djanggola (Kak Longki) sebagai kakak kedua, M. Arus Abdul Karim (Kak Arus) sebagai kakak ketiga dan Andi Mulhanan Tombolotutu (Kak Tonny) sebagai si bungsu yang mendapat gelar freezer (pendingin).
Suka atau tidak, empat kakak beradik ini melahirkan beberapa tokoh penting lainnya, yaitu Supratman Andi Agtas, Ahmad H. Ali dan beberapa tokoh muda lainnya. Guru politik semua mereka adalah almarhum Profesor (Em) Aminuddin Ponulele.
Oleh karena itu, akan sangat sulit jika ada pihak-pihak yang hendak membenturkan para kakak beradik itu. Mereka akan saling rindu, mereka akan saling membela dan selalu bertemu tanpa melibatkan pihak lain.
Penulis selalu menjadi saksi atas hubungan empat tokoh penting itu. Jika ada di antara empat kaka beradik ini memarahi salah satu di antara mereka, tiga yang lainnya akan membela.
Misalnya, jika Kak Cudy memarahi Kak Tonny, maka Kak Longki dan Kak Arus akan membela Kak Tony. Jika Kak Cudy sebagai kakak tertua memarahi Kak Longky sebagai kakak kedua, maka kakak ketiga dan si bungsu akan membela Kak Longki dan begitu seterusnya.
Setelah itu, empat kakak beradik saling berkirim pesan, janjian bertemu di suatu tempat di Jakarta, kemudian mengurai semua masalah di antara mereka.
Dari empat kakak beradik, yang paling gampang mengeluarkan air mata adalah Kak Cudy. Itu karena Kak Cudy adalah kakak tertua yang memang selalu mau melindungi adik-adiknya. Setelah itu, berpelukan dan masalah pun beres.
Empat kakak beradik itu tidak akan termakan provokasi pihak-pihak tertentu yang bertujuan memisahkan mereka. Ya, karena mereka akan saling melindungi dan menjaga. (ochan)
Tinggalkan Balasan