4. Perhatikanlah Alkhairaat

Ustadz Saggaf berpesan, seluruh pihak agar benar-benar memerhatikan Pendidikan Alkhairaat yang telah memberikan banyak ilmu kepada umat. Karena semua orang beriman yang  melaksanakan ibadah kepada Allah, harus punya ilmu. Harus mengenal Allah yang disembah, harus  mengenal Allah untuk dapat beribadah kepada Allah.

“Ma’rifatullah, kenalilah Allah, dan itu harus dengan ilmu. Dan ilmu itu yang diajarkan di Alkhairaat,” pesan Ustadz Saggaf.

“Ilmu itu adalah imam dan ibadah itu adalah makmum,” tambah Habib Saggaf mengutip perkataan Imam Al Ghazali.

Artinya, pesan Habib Saggaf, kalau melaksanakan ibadah, harus mengetahui ilmunya. Jadi ilmu itu sangat penting sekali dalam kehidupan kita, utamanya dalam melaksanakan ibadah.

Ustadz Saggaf berpesan, Habib Idrus waktu mengajar di tahun 1930-an, waktu itu masih di zaman penjajahan Jepang, sehingga  tidak ada bantuan sama sekali dari pemerintah. Sekarang sudah dalam keadaan merdeka, dan pemerintah telah memberikan bantuan yang banyak buat Alkhairaat.

Ketua Utama Alkhairaat, Habib Saggaf Muhammad Aljufri | Foto: istimewa

“Oleh karena itu, kewajiban kita harus menghidupkan pendidikan Alkhairaat, baik gubernur, bupati, camat dan para kepala desa harus memerhatikan Alkhairaat. Jangan tinggalkan Alkhairaat,” tegas Habib Saggaf.

5. Cintailah Tanah Air

Ustadz Saggaf berwasiat, Guru Tua saat mengajar di zaman itu,  mengajarkan tentang cinta Tanah Air. Mengajarkan tentang nasionalisme. Buku yang digunakan mengajar itu adalah kitab tentang jihad melawan penjajahan.  

“Buku itu kemudian disita oleh Jepang dan menganggap Alkhairaat sangat berbahaya, sebab telah menanamkan semangat perlawanan terhadap pendudukan Jepang,” kisah Ustadz Saggaf.  

Akhirnya penjajah Jepang menutup Alkhairaat selama tiga tahun. Tapi selama itu pula, Guru Tua tetap mengajar secara diam-diam.

Cinta Tanah Air adalah ciri sebagai abnaul khairaat. *