Ia menjelaskan, konsep integrasi yang dibangun Yayasan Care Peduli bersama ROA itu, berlandaskan pada sistem pemulihan ekonomi, sekaligus membangun ketangguhan masyarakat setempat dalam menghadapi bencana alam maupun non alam.

Sebab dalam kajian analisis yang sudah dilakukan YCP pada beberapa provinsi di Indonesia, daerah pesisir menjadi yang paling terdampak dengan adanya bencana alam seperti tsunami dan perubahan iklim, serta bencana non alam.

Menyikapi situasi perubahan iklim, pihak YCP juga akan menyiapkan teknologi penunjang nelayan saat melaut, untuk mendeteksi keberadaan ikan maupun kondisi cuaca.

“Dukungan alat yang diperuntukkan kepada kelompok nelayan yang akan melaut ini, agar bisa mengurangi risiko-risiko sebagai seorang nelayan karena, memang kita sesuaikan dengan apa yang nelayan butuhkan,” jelasnya.

Buttu Ma’dika berkata, bantuan alat teknologi penangkapan ikan dan cuaca yang akan didistribusikan YCP bersama ROA akan melibatkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sebab bantuan itu untuk mendukung penuh kerja-kerja Kelompok Nelayan Ikan Terbang.

“Kita telah membahas hal itu  bersama BMKG, saat ini tahap asessment sudah selesai tinggal beberapa penyesuaian saja, setelahnya itu kita bawa ke lokasi, karena dampak perubahan iklim ini telah memengaruhi pengetahuan lokal tentang cuaca. Dengan teknologi ini dapat membantu nelayan dalam mendukung pekerjaannya sebagai nelayan,” tambahnya. *