Gubernur menginstruksikan kepada bupati dan camat agar mendorong masyarakat  memanfaatkan Kredit UMKM dari BRI tersebut.

“Jangan bangga dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang ada, karena APBD tidak mampu mendorong percepatan kesejahteraan masyarakat. Maka saya minta, dorong masyarakat untuk memanfaatkan kredit itu untuk membuka usaha dan lahan pertanian, supaya ke depan tidak ada lagi tanah yang terlantar di seluruh wilayah Sulteng,” kata Gubernur.

Gubernur Cudy mengajak masyarakat untuk memanfaatkan lahan untuk pertanian, karena Pemprov Sulteng sedang mengembangkan food estate, untuk mempersiapkan Sulteng menjadi daerah penyangga bagi Ibu Kota Negara (IKN) di Penajam Pase Utara (PPU), Kalimantan Timur.

“Kita kembangkan infrastruktur untuk membangun koneksitas distribusi bahan produksi pertanian masyarakat ke IKN di PPU, juga mewujudkan percepatan pembangunan infrastruktur. Maka saya siap meminjam dana untuk meningkatkan fiskal daerah demi mempercepat pembangunan infrastruktur tersebut,” jelasnya.

Gubernur mengatakan, jika Pemprov Sulteng tidak melakukan lompatan-lompatan pembangunan maka dapat dipastikan Sulteng akan terus tertinggal dari daerah lain dan tidak dapat berdaya saing.

“Sebagai gubernur, saya harus siap menerima risiko atas setiap keputusan yang saya ambil demi mewujudkan semua program, untuk percepatan pembangunan dan penanggulangan kemiskinan. Saya selalu bilang, tidak ada gunanya saya menjadi gubernur, kalau tidak memberikan dampak untuk memperbaiki kondisi masyarakat,” tegasnya.

Tim Leader Yayasan Care Indonesia, Butu Madika, menjelaskan, Yayasan Care Peduli telah hadir sejak terjadinya bencana 28 September 2018 silam. Semua program Yayasan Care Peduli selama ini, mengandeng lembaga swadaya masyarakat lokal untuk menjalankan program bantuan pemulihan ekonomi masyarakat dan memberikan edukasi kepada masyarakat agar tangguh bencana.

“Saat ini kami sedang mengembangkan pemberdayaan ekonomi dan penghidupan masyarakat yang tangguh bencana bersama Relawan Orang dan Alam (ROA) di lima desa di Kecamatan Sirenja,” katanya. (*)