“Mungkin ke depannya itu perlu dipikirkan,” kata Ketua DPRD.

Proyek pembangunan kembali Masjid Raya Agung Darussalam masih bertahan di tahap desain yang menyerap anggaran sebesar Rp2 Miliar, dengan masa kontraknya berakhir 30 Desember 2021 lalu.

Kepala Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air  Sulawesi Tengah, Abdul Razak mengatakan rencana awal tahun 2022 sudah dimulai tahap pembangunan melalui pengajuan Pokja Pengadaan. Dan masa tahap desain yang sedang dilaksanakan saat ini diharapkan selesai tepat waktu.

“Anggaran yang siap pakai untuk fase konstruksi itu dipatok sebesar Rp11 miliar, bersumber dari anggaran APBD Sulteng 2022. Dana itu sangat minim jika dilihat dari konsep dan kebutuhan pembangunan sebesar Masjid Raya Darussalam,” kata Razak. “Kita mengestimasi anggarannya harus Rp233 miliar,” ujarnya.

Abdul Razak telah melaporkan kondisi itu kepada Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura. Dari laporan itu, Gubernur Cudy menginstruksikan agar memaksimalkan anggaran tersebut, sembari gubernur akan mencari bantuan dana dari pihak luar.

“Semoga negara luar semisal Arab Saudi mau membantu,” kata Gubernur kepada  kepala dinasnya itu.

Di hadapan Pengurus KAHMI Sulteng, Gubernur Cudy menegaskan, pada APBD Perubahan nanti, pihaknya tidak akan menganggarkan proyek-proyek fisik yang lain kecuali untuk pembangunan Masjid Raya Darussalam.

“Pembangunan Masjid Raya Darussalam itu akan kita anggarkan khusus pada APBD Perubahan nanti,” tegas Gubernur Cudy.

“Kita akan lihat nanti nantinya. Jika sesuai dengan harapan bersama, akan kita sahkan anggarannya,” tandas Ketua DPRD Nilam Sari Lawira.  (*)