PEMBACA yang budiman, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam memberi tuntunan kepada umatnya, agar selalu mempunyai hati yang lapang, sabar, dan menerima kenyataan dengan rasa syukur.
Bahkan kita bisa selalu memaafkan kesalahan orang lain dengan lapang dada tanpa menyimpan dendam.
Tuntunan Nabi itu melalui doa sebagai berikut:
اللَّهُمَّ إِنِّي قَدْ وَهَبْتُ نَفْسِي وَعِرْضِي لَكَ
Allahumma ini qad wahabtu nafsi wa ‘irdhi laka.
“Ya Allah, saya menyerahkan diriku dan kehormatanku pada-Mu”.
Doa ini berdasarkan hadis riwayat Ibnu Sunni dari Anas bin Malik, dia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
أَيَعْجِزُ أَحَدُكُمْ أَنْ يَكُونَ كَأَبِي ضَمْضَمٍ؟ قَالُوا : مَنْ أَبُو ضَمْضَمٍ يَا رَسُولَ اللَّهِ ؟ قَالَ : كَانَ إِذَا أَصْبَحَ قَالَ : اللَّهُمَّ إِنِّي قَدْ وَهَبْتُ نَفْسِي وَعِرْضِي لَكَ ، فَلا يَشْتُمُ مَنْ شَتَمَهُ ، وَلا يَظْلِمُ مَنْ ظَلَمَهُ ، وَلا يَضْرِبُ مَنْ ضَرَبَهُ
Apakah kalian tidak bisa menjadi seperti Abi Dhamdham? Sahabat bertanya; ‘Siapa Abi Dhamdham wahai Rasulullah? Nabi berkata: ‘Abi Dhamdham ketika pagi hari membaca; ‘Allahumma ini qad wahabtu nafsi wa ‘irdhi laka’, karena itu dia tidak mencela orang yang mencelanya, tidak menzalimi orang yang menzaliminya, dan tidak memukul orang yang memukulinya. (*)
Tinggalkan Balasan