PALU, KAIDAH.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mencatat, nilai ekspor Sulteng pada Agustus 2021 mengalami kenaikan dari 193,93 juta dollar AS menjadi 1,13 miliar Dolar Amerika Serikat.
Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Sulteng, Sutrisno S. Abusungut menyebutkan, kenaikan itu didominasi dua kelompok komoditas utama yaitu besi dan baja senilai 972,39 juta dolar Amerika Serikat atau 85,97 persen dari total ekspor.
Selanjutnya, bahan bakar mineral senilai 119,35 juta dolar Amerika Serikat atau 10,55 persen dari nilai total ekspor. Sedangkan kontribusi ekspor kelompok komoditas lainnya, tercatat relatif kecil, karena berada di bawah tiga persen.
Dia mengatakan, Tiongkok masih menjadi negara tujuan ekspor paling utama selama Agustus 2021, yakni mencapai 483,61 juta dolar Amerika Serikat atau 42,75 persen dari total nilai ekspor Sulteng.
Di posisi kedua adalah Taiwan dengan nilai ekspor sebesar 253,49 juta Dolar Amerika Serikat atau 22,41 persen. Neata tujuan ketija adalah Jepang, dengan nilai ekspor sebesar 85,91 juta Dolar Amerika Serikat atau 7,59 persen. Nilai ekspor ke negara tujuan lainnya berada di bawah lima persen.
Berdasarkan pelabuhan atau bandara tempat komputasi ekspor Sulteng diangkut dan diekspor, selama Agustus 2021, keseluruhan transaksi melalui Sulteng senilai 1,13 miliar dolar Amerika Serikat difasilitasi oleh Pelabuhan Kolonodale di Kabupaten Morowali Utara (Morut) senilai 978,07 juta dolar AS.
Kemudian Pelabuhan Luwuk di Kabupaten Banggai senilai 146,42 juta dolar Amerika Serikat dan Pelabuhan Pantoloan di Kota Palu senilai 2,04 juta dolar Amerika Serikat. Sedangkan ekspor melalui pelabuhan di provinsi lainnya tercatat 4,60 juta dolar AS masing-masing melalui Pelabuhan Tanjung Perak di Jawa Timur senilai 2,11 juta dolar Amerika Serikat.
PelabuhanTanjung Priok di DKI Jakarta senilai 2,28 juta dolar Amerika Serikat, Pelabuhan Tanjung Emas di Jawa Tengah senilai 0,19 juta dolar Amerika Serikat. Sisanya senilai 0.02 juta dolar Amerika Serikat melalui Bandara Soekarno Hatta.
“Itu berarti pelabuhan muat ekspor di Sulteng berperan sebesar 99,59 persen,” kata Sutrisno. *


Tinggalkan Balasan