TAHUN HIJRIAH, ada satu bulan sebelum datangnya Ramadhan. Namanya bulan Sya’ban. Umat Islam selalu ramai membicarakan tentang malam Nisfu Sya’ban.
Banyak pula yang bertanya tentang malam tersebut. Sampai-sampai, di laman media sosial, jamak orang menulis status tentang malam Nisfu Sya’ban.
Nah, kaidah akan menjelaskan tentang malam Nisfu Sya’ban itu sebagai berikut:
Nisfu Sya’ban, merupakan malam tanggal 15 bulan Sya’ban dalam kalender Islam. Maka pada tahun miladiyah, jatuhnya pada tanggal 7 atau 8 Maret 2023.
Artinya, itu merupakan pertengan bulan Sya’ban. Maksudnya, tinggal 15 atau 14 hari lagi, umat Islam akan memasuki Bulan Ramadhan.
Malam ini memiliki banyak makna, dan tradisi yang berbeda-beda di seluruh dunia Islam.
Beberapa umat Islam, merayakannya pertengah Bulan Sya’ban itu dengan berpuasa, beribadah, atau melakukan zikir dan memperbanyak doa.
Bahkan di beberapa negara, Nisfu Sya’ban dianggap sebagai malam yang istimewa. Umat Islam memperingati dengan cara yang khusus.
Di beberapa daerah di Indonesia, misalnya, ada tradisi sebagian orang dengan melakukan dzikir dan membaca doa, serta mengadakan acara pengajian.
Sedangkan di negara-negara Arab, tradisi mereka adalah berpuasa, dan bertukar hadiah, atau makan malam bersama.
Namun, tidak ada dalil Al Quran dan Hadits, yang menjelaskan tentang keutamaan Nisfu Sya’ban. Maka tidak ada kewajiban bagi umat Islam melaksanakan tradisi itu.
Sebagian ulama juga berbeda pendapat tentang malam Nisfu Sya’ban. Meski begitu, umumnya umat Islam menganggap malam ini, sebagai momentum penting, untuk memperbanyak ibadah dan memohon ampunan kepada Allah Subhanahu Wata’ala.
Makna di balik itu semua, umat Islam telah mempersiapkan diri, dengan bergembira, saat memasuki Bulan Ramadhan, sebagai bulan mulia dan bulan latihan bagi kaum muslimin.
Demikian penjelasan mengenai Malam Nisfu Sya’ban. Akhir kata, selamat menyambut Ramadhan 1444 Hijriah. (*)
Tinggalkan Balasan