MANGGALAPI DAN TANALANTO, DUA KELOMPOK BERBEDA
Sembari mengimbau agar menyerahkan diri, Satgas Operasi Madago Raya makin mengintensifkan perburuan terhadap kelompok teroris pimpinan Ali Kalora itu. Pegunungan di Kabupaten Poso, Parigi Moutong dan Kabupaten Sigi menjadi sasaran perburuan.
Pasalnya, ketika Satgas Operasi Madago Raya pernah menemukan kamp persembunyian kelompok sipil bersenjata di Pegunungan Manggalapi, Desa Sri Rejeki, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, pada Jumat, 25 Juni 2021.
Kelompok teroris yang kerap membunuh warga sipil itu, menjadikan sebuah pondok kebun warga sebagai markas mereka. Sayangnya, saat Tim Bravo 16 Satgas Operasi Madago Raya tiba di tempat itu, kelompok teroris itu telah menghilang dan meninggalkan sejumlah barang mereka. Boleh jadi, kehadiran Tim Bravo 16 itu telah tercium sebelumnya oleh para teroris.
Akhirnya, Tim Bravo 16 hanya menemukan sejumlah barang berupa 4 tas ransel warna hitam buatan sendiri, 2 bilah parang panjang, 1 gergaji kayu ukuran 50 cm, 1 gergaji besi ukuran 30 cm, 1 buah Tongkat kayu dengan ujung bercabang dengan ukuran panjang 1 meter.
Barang bukti lain yang ditemukan berupa 1 unit HP Nokia warna hitam putih tanpa baterai dengan nomor Imei, 3 gunting kain, 1 unit HT warna hitam merk WEIERWEI, beberapa butir peluru senapan angin, bahan makanan, minuman dan alat masak, 7 charger HP, 2 kabel USB, 1 wadah tempat peples, 1 alat Avo meter, 5 hammock yang terbuat dari bahan kain sarung dan tali nilon.
Petugas juga menemukan 3 alat Solar cell yang terdiri dari 1 buah solar cell ukuran 49 cm x 35 cm, 2 buah solar cell ukuran 50 cm x 42 cm, 4 jerigen putih ukuran lima liter, 1 rompi terbuat dari bahan kain warna hitam coklat, 3 topi rimba, 4 kupluk warna hitam, 7 pasang kaos kaki panjang warna hitam dan 4 lembar selimut.
Barang bukti lain yang juga ditemukan di dalam pondok tersebut, berupa 4 lembar baju lengan panjang, 2 lembar baju lengan pendek warna loreng, dan 1 lembar baju gamis.
Penemuan empat tas ransel itu, boleh jadi membuktikan, kelompok itu berbeda dengan kelompok Tanalanto. Karena, dalam kontak tembak di Tanalanto, Parigi Moutong, Tim Koopsgabssus yang tergabung dalam Satgas Madago Raya mengaku melakukan kontak tembak dengan lima orang pada 11 Juli 2021 itu. Dua tewas dan tiga lainnya melarikan diri. Kemudian pada 17 Juli 2021, satu orang lagi tertembak dan tewas.
Tinggalkan Balasan