SETIAP MENDENGAR HADIS SHAHIH, sering kali menyandingkannya dengan nama yakni Imam Bukhari. Nah bagaimana kisah perawi hadis ini? Kaidah Berita mengutipnya dari kaidah berita mengutip dari hadispedia.id.

Ayo baca kisah Imam Bukhari selanjutnya.

Imam Bukhari banyak meriwayatkan hadis shahih, dan tersusun dalam sebuah kitab. Salah salah satu karyanya yang fenomenal berjudul al-Jami’ al-Shahih. Kitab hadisnya ini kemudian menjadi rujukan bagi umat muslim setelah Al Quran.

PROFIL IMAM BUKHARI

Beliau memiliki nama lengkap Abu Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Mughirah al-Bukhari al-Ja’fi.

Lebih terkenal dengan nama al-Bukhari, karena lahirnya di Kota Bukhara atau yang sekarang orang mengenalnya dengan nama Uzbekistan, pada hari Jumat, tepatnya tanggal 13 Syawal 194 H/ 810 M. Adapun Abu Abdillah merupakan nama kunyahnya.

Beliau merupakan putra dari seorang ulama hadis. Ayahnya terkenal dengan ketaqwaan dan sifat wara’nya. Selain itu, ayahnya berguru pada sejumlah ulama termasyhur, seperti Malik bin Anas, Hammad bin Zaid dan Ibn Mubarak.

Namun, ayahnya wafat ketika Imam Bukhari masih kecil, dan meninggalkan harta yang berkecukupan. Kemudian ibunya menggunakan harta tersebut, untuk membiayai pendidikan putranya itu.

Ketika kecil, Imam Bukhari sempat mengalami kebutaan, akibat rasa sakit yang ia derita pada matanya. Keadaan ini terus beliau hadapi, hingga Allah memberikan kesembuhan pada penglihatannya, atas usaha yang tekun dilakukan oleh ibunya.

PERJALANAN INTELEKTUAL SERIBU GURU

Perawi hadis mengawali perjalanan intelektual, sejak usia belia di daerahnya. Dan telah berhasil menghafalkan Al Quran. Inilah salah satu faktor beliau mendapat ilham dari Allah Subhanahu wata’ala, yaitu kesenangan menghafal hadis-hadis Nabi sejak ia masih kecil.