Di Kreasi Prasasti Perdamaian, Brur bertemu dengan Nurshadrina Khaira Dhania, gadis yang sempat menyeberang ke Suriah bersama keluarganya, karena teriming-iming propaganda kelompok radikal ISIS.
Dari obrolan dengan Dhania itulah, Brur jadi paham bahwa apa yang dipropagandakan ISIS lewat berbagai cara, terutama sosial media, itu tidak benar. Dari kisah Dhania itulah, Brur meneruskannya kepada kawan-kawannya di Poso, bahwa terjadi semua propaganda ISIS itu adalah kebohongan.
“Untuk generasi muda di Poso, jangan terpancing dengan propaganda ISIS. Ternyata semua iming-iming ISIS itu adalah bohong,” tegas Brur.
“Konflik itu sangat merugikan, menghancurkan. Terjadi kerusuhan, orang dibunuh. Efeknya sampai panjang, trauma masih ada. Makanya, cukuplah kita yang merasakan konflik itu, orang lain tidak usah. Sekarang saatnya kita ciptakan perdamaian di Tanah Poso dan di seluruh dunia,”kata Arifuddin Lako alis Brur.
***
Tinggalkan Balasan