PALU, KAIDAH.ID – Gempa dengan Magnitudo 6,00 mengguncang Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara (Sulut), Sabtu, 11 Februari 2023, sekitar pukul 16.55 Wita.

BMKG menyatakan, gempa tidak berpotensi tsunami.

Koordinator bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado, Edward Henry Mengko menjelaskan, gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di sejumlah wilayah, seperti:

  1. Daerah Melonguane merasakan gempa dengan skala intensitas IV MMI, yakni pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
  2. Daerah Tahuna, Siau dengan skala intensitas III-IV MMI, yakni getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
  3. Daerah Manado dengan skala intensitas II MMI, yakni getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” jelas dia.

Hingga pukul 17.20 Wita, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya dua gempa bumi susulan (aftershock) dengan getaran terbesar M 4,6.

Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.

Masyarakat juga sedapat mungkin menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” imbaunya.

Hasil analisis BMKG menunjukkan, episenter gempa ini terletak pada koordinat 3,73 derajat LU dan 126,76 derajat BT.

“Atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 31 kilometer tenggara Melonguane, Talaud, Sulawesi Utara pada kedalaman 27 kilometer,” kata Edward.