PALU, KAIDAH.ID – Kementerian Agama RI mengusulkan kenaikan biaya penyelenggaraan haji 2023 hingga Rp69 juta rupiah ditentang oleh Partai Gerindra.
“Biaya sebesar itu sangat memberatkan jemaah,” kata Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani saat berada di Lampung, Senin, 30 Januari 2023 kemarin.
Menurut Ahmad Muzani, Partai Gerindra berjuang membela rakyat miskin, orang lemah dan orang terpinggirkan.
“Maka kami meminta agar pemerintah mengkaji ulang biaya penyelenggaraan haji yang terlalu memberatkan hingga Rp69 juta,” tegasnya.
Menurut Muzani, memperbaiki nasib rakyat miskin dan orang-orang terpinggirkan hanya bisa dilakukan dengan kekuasaan.
Salah satu wujud nyata Partai Gerindra untuk membela rakyat, yakni dengan meminta pemerintah mengkaji lagi rencana kenaikan ongkos naik haji itu
“Menurut kami, jumlah kenaikan ONH ini, kenaikan biaya haji ini terlalu berat. Terlalu berat untuk rakyat,” ujar Muzani.
Dia menyebut rakyat yang sekarang membayar ONH umumnya orang-orang yang berpenghasilan pas-pasan. Mereka adalah orang-orang kecil, seperti pedagang bakso, tukang ojek, guru honorer yang mengumpulkan uang sedikit demi sedikit untuk ditabungkan dalam ONH.
“Jadi, kalau ONH naik menjadi Rp69 juta, rasanya masih terlalu tinggi. Itu sebabnya Fraksi Gerindra di Komisi VIII meminta untuk berunding lagi dengan pemerintah guna membicarakan masalah ini,” ucap wakil ketua MPR itu.
Sebelumnya, Kementerian Agama mengusulkan biaya penyelenggaraan haji 2023 sebesar Rp69.193.733,60.
Jumlah ini terdiri adalah 70% dari usulan rata-rata Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) yang mencapai Rp98.893.909,11. Dibanding dengan tahun sebelumnya, usulan BPIH 2023 naik Rp514.888,02. (*)
Tinggalkan Balasan