ABDUL KARIM AL JUFRI, namanya menjadi buah bibir masyarakat Sulawesi Tengah. Apalagi ketika menyatakan menjadi calon wakil gubernur berpasangan dengan Ahmad Ali.

Banyak orang mempertanyakan silsilah atau nasabnya. Bahkan sampai mempertanyakan marganya yang menggunakan Al Jufri. Lawan politik menyebutkan, Abdul Karim itu bukan dari keturunan Saiyid atau Habib. Ya, itu karena ketidaktahuan mereka.

Namun ternyata, berdasarkan penelusuran yang panjang oleh kaidah.ID hingga ke Keraton Surakarta, Kesultanan Palembang dan keturunan Pangeran Diponegoro di Tondano, terungkap bahwa Abdul Karim Aljufri, memiliki latar belakang keluarga yang sarat sejarah, dan silsilah keturunan pejuang bangsawan dari berbagai pihak.

Calon Wakil Gubernur Sulteng ini, tidak hanya bermarga Al Jufri, tetapi juga melekat marga Assegaf, dan memiliki hubungan keturunan dari Kerajaan Palembang, Sultan Mahmud Badaruddin II, dan Pangeran Diponegoro yang merupakan putra dari Sultan Hamengkuwono III.

GARIS KETURUNAN AL JUFRI

Abdul Karim atau yang dikenal dengan nama pendek AKA, merupakan putra dari Umar bin Alwi bin Salim Al Jufri, yang lebih dikenal dengan sebutan Aba Umang oleh masyarakat Palu.

Aba Umang ini, adalah putra dari Habib Alwi bin Salim Al Jufri, yang merupakan kakak dari pendiri Alkhairaat, Habib Idrus bin Salim Al Jufri atau Guru Tua.

Habib Alwi bin Salim Al Jufri, menikah dengan Syarifah Nur binti Abdullah bin Umar Assegaf, dari keluarga keturunan Hadramaut dan Kerajaan Palembang.

Umar bin Alwi bin Salim Al Jufri atau Aba Umang, ayah dari Abdul Karim Al Jufri | Foto: ist

Dari perkawinan antara Habib Alwi dan Syarifah Nur Assegaf, lahir beberapa anak, salah satunya Umar bin Alwi bin Salim Al Jufri, yang kemudian menikah dengan perempuan bernama Kartini Lakoro, perempuan keturunan Gorontalo-Bugis.

Dari pernikahan ini, lahirlah Abdul Karim Al Jufri, yang kini dikenal sebagai salah satu tokoh muda, yang tengah bertarung dalam Pilkada Sulawesi Tengah.

Selain Umar bin Alwi bin Salim Al Jufri (ayah dari Abdul Karim), dari keturunan Habib Alwi dan Syarifah Nur, juga lahir Abdul Kadir yang mangkat di Lawang, Malang, Jawa Timur; Syarifah Ayu yang wafat di Surabaya; serta Syarifah Alwiyah, yang merupakan ibu dari Habib Ali bin Muhammad Al Jufri, cucu Guru Tua.

KEHIDUPAN UMAR BIN ALWI AL JUFRI (ABA UMANG)

Ayah Abdul Karim, Umar bin Alwi Al Jufri, atau lebih dikenal dengan nama Haji Ali Umar atau Aba Umang, dibesarkan oleh Ahmad bin Reno Haji Ali, keluarga kiai besar sahabat Kyia Modjo serta tokoh Masyumi. Ia dibesarkan oleh keluarga ini, setelah ayah kandungnya Aba Umang yang bernama Habib Alwi, membawa saudaranya yang bernama Salim kembali ke Hadramaut dan tidak kembali ke Indonesia.

Karena hubungan yang dekat dengan keluarga Haji Ali, Umar bin Alwi Al Jufri mengadopsi nama Haji Ali Umar, sebagai penghormatan kepada ayah angkatnya itu.

Umar bin Alwi bin Salim Al Jufri atau Aba Umang semasa muda | Foto: ist

Aba Umang ini, semasa hidupnya selain berdomisili di Kelurahan Baru (dekat Masjid Jami), juga melanglangbuana ke seantero Indonesia. Maka tidaklah heran, kalau kemudian Abdul Karim lahir di Ambon, karena ayahnya hijrah ke Ambon bersama istrinya Kartini Lakoro atau ibunya Abdul Karim.

Aba Umang juga adalah seorang anggota TNI. Ia pernah bertugas sebagai anggota Polisi Militer (POM). Sahabat dekatnya adalah mendiang Ardjad Lamarauna, mantan Bupati Donggala, ayah dari Datu Wajar Lamarauna, dan mendiang Ahmad Rumu. Bahkan mereka dipersaudarakan oleh keluarga masing-masing.

Aba Umang juga menikah dengan perempuan bangsawan Kaili bernama Saleha Daeng Sute.

Maka tak heran, semasa hidupnya, Adam Ardjad dan Ahmad Rumu, memanggil ayahnya Abdul Karim Al Jufri, dengan panggilan kakak.

GARIS KETURUNAN ASSEGAF HUBUNGAN DENGAN KERAJAAN PALEMBANG

Syarifah Nur Assegaf, ibu dari Umar bin Alwi (ayahnya Abdul Karim), juga memiliki garis keturunan bangsawan dari Kerajaan Palembang dan Pangeran Diponegoro.

Ayahnya, Habib Abdollah yang bernama Habib Umar Assegaf, menikah dengan Putri Azima, anak dari Sultan Mahmud Badaruddin II, Sultan Palembang yang terkenal dalam sejarah Indonesia, yang makamnya berada di Ternate. Artinya, Habib Abdollah adalah cucu langsung dari Sultan Mahmud Badaruddin II.

Selain itu, Habib Abdollah menikah dengan Rolia binti Suratinoyo, sepupu sekaligus juru tulis atau sekretaris dari Pangeran Diponegoro, Pahlawan Nasional, yang berjuang melawan penjajahan Belanda.

Pangeran Diponegoro sendiri, adalah putra dari Sultan Hamengkubuwono III, Raja Mataram di Yogyakarta. Dari sinilah, Abdul Karim Al Jufri memiliki kedekatan dengan Prabowo Subianto, karena masih satu garis nasab atau keturunan.

Dengan demikian, Abdul Karim Al Jufri merupakan keturunan dari beberapa garis keluarga bangsawan besar di Indonesia, mulai dari keluarga Saiyid atau Habib dari Hadramaut, kerajaan Palembang, hingga Pangeran Diponegoro dan Kesultanan Yogyakarta.

BERJUANG UNTUK SULTENG

Latar belakang keluarga Abdul Karim Al Jufri, yang kaya akan sejarah dan keturunan bangsawan, memberikan pengaruh besar dalam kehidupan serta langkah politiknya.

Sebagai bagian dari keluarga Al Jufri, dia mewarisi nilai-nilai keagamaan dan kepedulian sosial yang kuat, sebagaimana yang diajarkan oleh leluhur-leluhurnya, termasuk Habib Idrus bin Salim Al Jufri yang mendirikan Alkhairaat.

Kini, sebagai calon Wakil Gubernur Sulawesi Tengah mendampingi Ahmad Ali, Abdul Karim Al Jufri membawa harapan untuk melanjutkan tradisi kepemimpinan keluarga besarnya, dengan memperjuangkan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Tengah.

Ahmad Ali-Abdul Karim Al Jufri, bakal calon gubernur dan wakil gubernur Sulteng | Foto: AMC

Keturunannya yang berasal dari keluarga bangsawan dan tokoh agama besar di Indonesia, menjadikannya sebagai sosok yang tidak hanya memiliki darah biru, tetapi juga memiliki tanggung jawab besar untuk terus membangun Sulawesi Tengah.

Dengan keturunan dari keluarga Al Jufri, Raja Palembang, hingga Pangeran Diponegoro, Abdul Karim adalah simbol dari warisan kebangsawanan yang terhormat, dan perjuangan yang tiada henti untuk kemajuan masyarakat Sulawesi Tengah. (*)

Editor: Ruslan Sangadji