PALU, KAIDAH.ID – Prof Rajindra Rum, Rabu, 27 Agustus 2021 dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Manajemen Universitas Muhamadiyah Palu. Pengukuhan itu dilakukan oleh Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Wilayah XVI Gorontalo Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah (GoSulutteng), Prof Mahluddin Baruadi.
Pengukuhan itu, sekaligus menjadikan Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Palu itu, sebagai Guru Besar pertama di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) se Sulawesi Tengah. Ketua LL Dikti XVI mengatakan, dari 110 PTS di bawah wilayah LL Dikti XVI, hanya sekira 0,15 persen guru besar, itu pun ada yang transferan.
“Guru besar yang asli PTS itu baru tiga orang, termasuk Prof Rajindra. Ini sangat langka. Oleh karena itu, dapat menjadi penyemangat dan spirit bagi civitas akademika Unismuh Palu,” kata Prof Mahluddin.
Prof Rajindra, adalah Rektor Universitas Muhammadiyah Palu dua periode itu, adalah guru besar ke 133 di Perguruan Tinggi Muhammadiyah se Indonesia. Sebelum menduduki jabatan tertinggi di Unismuh Palu, Rajindra telah menyandang dari satu jabatan ke jabatan lainnya di pemerintahan.
Doktor jebolan Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar itu, memulai karirnya sebagai pegawai negeri sipil di kantor BKKBN Provinsi Sulteng pada 1986 silam. Sampai kemudian menjabat sebagai Kepala BKKBN dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Donggala 2008-2014. Selanjutnya, Rajindra memilih pensiun dini dan menjadi dosen di Universitas Muhammadiyah Palu.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, Prof Rajindra merupakan Guru Besar ke-133 di jajaran Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisiyah. Saat ini, ada 996 dosen di lembaga itu dengan kepangkatan Lektor Kepala sehingga tahun depan diharap akan semakin banyak Guru Besar di Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisiyah di seluruh Indonesia.
“Pencapaian Prof Rajindra dengan segala dinamika yang dijalani perlu menjadi makna, rujukan dan contoh bagi para dosen yang lain dan juga bagi segenap civitas akademika UM Palu,” kata Haedar Nashir.
Ketua Umum PP Muhammadiyah meminta kepada dosen lainnya perlu belajar tentang kegigihan, keuletan dan kesungguhan meraih gelar doktor dan kepangkatan tertinggi dalam karir dosen. “Para dosen lainnya tentu dengan etis yang sama, akan lebih cepat meraih jenjang tertinggi itu jika kesungguhan dan kegigihan dan syarat mesti dipenuhi dan diraih dengan cara obyektif,” katanya. *
Tinggalkan Balasan