Ketiga, padat tebarnya pun mampu mencapai 100-150 ekor/m3 atau mencapai 10-15 kali lipat dibanding dengan pemeliharaan di kolam biasa yang hanya 10 ekor/m3.
Keempat, aplikasi sistem bioflok pada pembesaran ikan air tawar juga telah mampu meningkatkan produktivitas hingga 25 – 30 kg/m3 atau 12-15 kali lipat jika dibandingkan dengan di kolam biasa yaitu sebanyak 2 kg/m3.
Kelima, waktu pemeliharaan lebih singkat, dengan benih awal yang ditebar berukuran 8 – 10 cm, selama 3 bulan pemeliharaan, benih tersebut mampu tumbuh hingga ukuran 250 – 300 gram/ekor sedangkan untuk mencapai ukuran yang sama di kolam biasa membutuhkan waktu 4-6 bulan.
Keenam, Ikan air tawar dari hasil budidaya sistem bioflok lebih gemuk sebagai hasil pencernaan makanan yang optimal. Komposisi daging atau karkasnya lebih banyak, juga kandungan air dalam dagingnya lebih sedikit.
Secara bisnis, budidaya ikan air tawar juga sangat menguntungkan. Harganya cukup baik dan stabil di pasaran.
Dalam pemeliharaan ikan air tawar sistem bioflok yang perlu dijaga adalah kandungan oksigen yang larut di dalam air, karena oksigen disamping diperlukan ikan untuk pertumbuhan, juga diperlukan oleh bakteri untuk menguraikan kotoran atau sisa metabolisme di dalam air. *
Tinggalkan Balasan