Atau, dengan kesadarannya sendiri, Republika bisa merawat independensinya, kreativitasnya tak berkurang, termasuk kreativitas dalam merawat kebangsaan dan keIndonesia-an. Maka, multimedia dan multiplatform akan menjadikannya sangat kaya dan kreatif. Dengan eksistensinya, Republika (dan seluruh member group medianya) bisa meneruskan kebaktian spiritualnya dalam menjaga kemaslahatan ummat dan bangsa.

MENGHARGAI MASA LALU

Benar bahwa ini zaman serba benda. Siapa ingin eksis, perlu ongkos, perlu cuan, kepeng, perlu materi. Manajemen “materi” itu yang menentukan, berdiri pada pilar fairness atau sepenuhnya menjadi business as usual –zonder moralitas. Tiga poin utama yang ingin saya kemukakan: pertama, media ini “pernah” menjadi harapan ummat; kedua, media ini ketika diluncurkan dibangun dengan “saweran” dana ummat.

Kita tidak tahu siapa yang mewakili ummat sehingga Republik yang ketika itu disangga PT Abdi Bangsa –sahamnya dimiliki ummat –sehingga bisa mengatasnamakan ummat dan menjualnya kepada seseorang yang akhirnya menjadi owner Republika—kita tahu sosok ini Erick Thohir, yang kemudian direkrut Presiden Joko Widodo Menteri menjadi Badan Usaha Milik Negara Indonesia (mulai 2019 – sampai saat ini).

Dengan penegasan posisi Erick Thohir sebagai Menteri BUMN, dan dengan begitu kepemilikannya atas Republika menjadi relatif independen? Atau justru amat dependen? Masyarakat Indonesia akan menilainya. Momentum “waktu yang tersisa” sebelum tahun 2023 datang – beberapa hari di bulan Desember ini, setidaknya menjadi ujian seberapa independen atau tidak dependen-nya Republika (dan seluruh membership-nya). Dengan masa lalu sebagai surat kabar umat (Islam), biarlah umat menilai wujud konkrit (bukan untuk berpihak dengan suara kekuasaan), seberapa independen atau dependen apa Republika.

Sisa waktu jelang bermutasi menjadi media digital sepenuhnya, menguji eksistensinya sebagai “media ummat” dan menjadi harapan ummat, sebagaimana masa lalunya, atau benar-benar hanya masa lalu dan sekadar menjadi sejarah. Wallahu a’lam bi shawab. (*)