Sedangkan informasi tentang mayoritas pemilih Jokowi bermigrasi ke Ganjar Pranowo, ternyata tak sepenuhnya sesuai dengan realitas di lapangan.

“LSJ menemukan data itu melalui analisis cross-tabulation antara data hasil survei pilihan responden terhadap capres,” kata Fetra Ardianto.

Sedangkan hasil analisis menunjukkan, memang benar ada migrasi dukungan dari pemilih Prabowo pada Pemilu 2019 ke Anies Baswedan, namun jumlahnya tidak signifikan.  

Dari survei LSJ, mengungkap, 20,5 persen pemilih Prabowo pada Pilpres 2019 yang mengaku akan memilih Anies Baswedan.

“Sangat jauh untuk disebut mayoritas,” kata dia.  

Hasil analisis LSJ menegaskan bahwa mayoritas pemilih Prabowo pada Pilpres 2019 atau 62,2 persen tetap loyal memilih Ketua Umum Partai Gerindra tersebut jika Pilpres dilaksanakan saat ini.  

“Mereka ini dalam terminologi survei opini publik disebut dengan loyal voters. Kemudian sebanyak 10,5 persen pemilih Prabowo pada Pilpres 2019 bergeser ke Ganjar Pranowo dan sisanya (6,8 persen) belum bisa menentukan pilihan (undecided),” tuturnya.

Kemudian, isu migrasi pendukung Prabowo Subianto ke Anies Baswedan ternyata dominan terjadi di dunia maya (media sosial).

“Tetapi realitas di akar rumput adalah pendukung Prabowo termasuk pemilih loyal yang fanatik yang tidak mudah terombang-ambing isu-isu yang beredar di dunia maya.  

“Pemilih loyal Prabowo Subianto kebanyakan adalah masyarakat bawah yang tinggal di daerah-daerah seperti petani, nelayan, buruh, pekerja sektor informal, emak-emak, dan generasi muda kritis yang tidak mudah terpengaruh medsos. (*)