JAKARTA, KAIDAH.ID – Sejarah bukan hanya cerita masa lalu, tetapi juga sumber inspirasi untuk masa depan. Dengan semangat ini, Yayasan Hatta (Bung Hatta) menggelar Tur Jejak Langkah Bung Hatta pada 2-13 Desember 2024.
Acara ini bertujuan memperkenalkan kembali ketokohan Bung Hatta kepada generasi muda melalui pameran, talkshow, dan peresmian Sudut Hatta.
Ketua Yayasan Hatta, Halida Hatta, bahwa kegiatan ini sebagai bentuk upaya memperkuat nilai-nilai patriotisme dan integritas di kalangan anak muda.
“Bung Hatta tidak hanya dikenal sebagai salah satu proklamator, tetapi juga sebagai tokoh yang selalu mengutamakan kepentingan rakyat. Ini adalah nilai yang harus diwariskan kepada generasi penerus,” jelas Halida.
PAMERAN FOTO BERSEJARAH DAN KOLEKSI LANGKA
Salah satu daya tarik utama dari Tur Jejak Langkah Bung Hatta, adalah pameran tematik yang menampilkan foto-foto bersejarah, termasuk dokumentasi langka yang belum banyak dipublikasikan.
Pameran ini dilengkapi dengan narasi, yang menggambarkan momen-momen penting dalam kehidupan Bung Hatta.
Selain foto, ada pula koleksi Katalog Mata Uang Bank Indonesia yang memuat gambar pahlawan nasional, elemen budaya, dan ciri khas Indonesia.
Koleksi ini diharapkan dapat menanamkan rasa bangga terhadap jati diri bangsa
TALKSHOW INSPIRATIF DAN SUDUT HATTA
Dalam rangkaian acara ini, Yayasan Hatta juga menyelenggarakan talkshow yang menghadirkan putri-putri Bung Hatta, perwakilan dari Museum Bank Indonesia, serta akademisi yang membahas relevansi nilai-nilai Bung Hatta dengan kehidupan masa kini.
Salah satu agenda utama adalah peresmian Sudut Hatta, yaitu ruang khusus yang memuat buku-buku karya Bung Hatta dan literatur lain yang merepresentasikan visinya untuk Indonesia. Ruang ini diharapkan menjadi pusat pembelajaran bagi siswa dan generasi muda.
Kegiatan tur ini dilaksanakan di tiga sekolah, yakni SMA Negeri 33 Jakarta, SMA Negeri 9 Jakarta, dan SMA Swasta Pahoa Gading Serpong. Pemilihan sekolah ini memiliki alasan khusus.
Di SMA Negeri 33 Jakarta, misalnya, dipilih karena untuk menjangkau sekolah yang berada di tepi barat Jakarta, tepatnya di Cengkareng Barat. Yayasan Hatta menilai pentingnya memberikan perhatian pada sekolah yang akses geografisnya relatif jauh.
Kemudian di SMA Negeri 9 Jakarta, karena dikenal dengan budaya literasinya yang kuat. Tur ini juga bersamaan dengan peluncuran 245 buku karya siswa kelas 11 sekolah tersebut, sebuah inisiatif yang menunjukkan kemandirian literasi sekolah.
Sedangkan di SMA Swasta Pahoa terpilih, karena nilai historis dan filosofi Belajar untuk Diamalkan yang diusungnya sejak 1901. Nilai ini dianggap sejalan dengan visi Tur Jejak Langkah Bung Hatta.
Melalui acara ini, Yayasan Hatta berharap dapat menumbuhkan kesadaran sejarah di kalangan anak muda.
“Sejarah tidak boleh hanya menjadi tempelan atau sekadar bacaan belaka. Anak muda perlu memahami Bung Hatta sebagai seorang teknokrat yang memprioritaskan kepentingan umum di atas segalanya,” papar Halida Hatta.
Yayasan Hatta bekerja sama dengan Bank Indonesia, Museum Bank Indonesia, Oeang Nusantara, Arete Art & Exhibition, serta sekolah-sekolah yang menjadi tuan rumah.
Halida mengatakan, generasi muda dengan kecanggihan cara pikirnya, harus tetap berpegang pada integritas sebagai fondasi untuk membangun masa depan bangsa.
TENTANG YAYASAN HATTA
Yayasan Hatta, sebuah lembaga nirlaba yang berdiri sejak 1950, berkomitmen melestarikan warisan intelektual Sang Proklamator itu, terutama di bidang ekonomi, pendidikan, demokrasi, dan keadilan sosial.
Setelah sempat dorman, yayasan ini direvitalisasi pada 2021 oleh keluarga Proklamator Mohammad Hatta. Kini, Yayasan Hatta aktif mengadakan seminar, lokakarya, penelitian, dan program edukasi untuk meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya nilai-nilai integritas dan kemandirian.
Dengan Tur Jejak Langkah Bung Hatta, Yayasan Hatta ingin memastikan, semangat Sang Wakil Presiden Pertama itu tetap hidup di hati generasi muda, membentuk fondasi kuat bagi masa depan Indonesia. (*)
Editor: Ruslan Sangadji
Tinggalkan Balasan