PALU, KAIDAH.ID – Relawan RoaJagaRoa, Ahad, 8 Agustus 2021, menggelar silaturahmi virtual dengan para dokter dan tenaga kesehatan se Sulawesi Tengah. Silaturahmi itu, tujuannya untuk mendengarkan saran dan masukan dari para nakes, terkait penanganan Covid-19 di rumah sakit tempat mereka bertugas.

Banyak nakes yang hadir. Meski lelah, tetapi para nakes tak menunjukan kesedihan mereka. Tak menampakan kelelahan itu. ”Kami bukan yang berada di garda depan, kalau ibarat permainan sepak bola, kami ini penjaga gawang. Penyerang dan gelandangnya adalah masyarakat,” kata Dokter Sukrang.

Dia sangat meyakini, kerja-kerja kemanusiaan yang dilakukan Relawan RoaJagaRoa, patut diapresiasi semua pihak.

“Kami sangat terbantu dengan kerja-kerja RoaJagaRoa,” ujarnya.

Direktur Rumah Sakit Anutapura Palu, Dokter Herry Mulyadi, mengatakan, para nakes di rumah sakitnya memang capek dan lelah. Banyak yang terpapar Covid-19, tetapi semua itu tidak menjadi penghalang dalam kerja-kerja kemanusiaan.

Dokter Herry bilang, kerja-kerja kemanusiaan yang dilakukan Relawan RoaJagaRoa, adalah contoh bagi warga lain yang mau peduli. Inisiatif masyarakat seperti RoaJagaRoa sangat diharapkan oleh semua pihak.  

Sejumlah artis ibukota turut hadir dalam silturahmi virtual itu. Ada Rival Pallo, Kikan dan Melanie Subono.

Rival Pallo adalah penyanyi reggae. Lahir dan besar di Palu, Sulawesi Tengah, Rival dikenal sebagai pencabik bass kelompok Steven & Coconut Treez.

Kemudian, Pallo menginisiasi sebuah proyek bernama Man, sebuah proyek solo yang menggambarkan idealismenya dalam bermusik, sembari menggali akar budaya leluhurnya, mengenalkan Bahasa Kaili (bahasa lokal Lembah Palu) dalam aransemen musik reggae.  

Di Proyek Man, Pallo dibantu beberapa musisi seperti gitaris Didit Saad, Ridho Hafiedz, Estu Pradhana (keyboard), Fendy Rizk (contra bass dan cello), Masanies, Conrad CGV, Rama Moektio, Disto Percussion, dan duet musisi Prancis Nita Artsen dan Jean Sebastian.

Pada silaturahmi virtual itu, Pallo menghibur para nakes dan Relawan RoaJagaRoa dengan single Nemo. Tidak hanya menghibur, Pallo juga mau menyapa para nakes dan berterima kasih atas kerja-kerja mereka yang mengawal pasien Covid-19.

Silaturahmi virtual bersama para nakes, relawan RoaJagaRoa dan para artis ibukota. Tampak ada Melanie Subono, Kikan dan Pallo | Foto: tangkapan layar zoom

Kikan, yang bernama asli Namara Surtikanti, adalah mantan vokalis dari sebuah grup musik bernama Cokelat. Kikan membentuk Band Cokelat pada 25 Juni 1996 bersama Ervin (drum), Ernest (gitar), Ronny (bass) dan Edwin (gitar).

Kikan, dalam silaturahmi virtual itu mengaku sebagai seorang penyintas Covid-19. Ia tahu betul bagaimana kerja dan perjuangan para nakes yang membantunya saat ia terkonfirmasi positif Covid-19.

“Setelah saya sembuh dan dinyatakan negatif Covid-19, kemudian 13 keluarga saya semuanya terpapar. Ada kesedihan, tapi ada juga harapan besar saya, karena bantuan dari dokter dan nakes terhadap saya dan keluarga. Terima kasih para nakes di Palu dan di seluruh Indonesia,” kata Kikan.

Kikan kemudian menyapa para dokter, nakes dan seluruh Relawan RoaJagaRoa dengan lagunya Bendera dan dua kali membawakan lagu Nemo milik Pallo.

“Ternyata lebih bagus lagu itu dibawakan Kikan daripada Rival (Pallo),” seloroh Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DamkarMat) Kota Palu, Sudaryano Lamangkona.

Mellanie Subono, dalam silaturahmi virtual itu menjadi artis pertama yang mendapat kesempatan berbicara. Cucu ponakan Presiden Habibie itu terharu dengan para nakes dan kerja-kerja kemanusiaan warga Palu membantu orang-orang yang positif Cvid-19 dan sedang isolasi mandiri di rumah.

Dia berjanji ikut membantu kebutuhan Relawan RoaJagaRoa dalam kerja-kerja kemanusiaan itu.

“Silakan kontak saya jika ada kebutuhan apa yang bisa saya bantu. Silakan telepon saya,” kata penyanyi dan presenter itu.

ROAJAGAROA

Relawan RoaJagaRoa, sebuah komunitas yang dibentuk warga Palu. Mereka bekerja untuk membantu warga Palu dan sekitarnya yang terpapar Covid-19 dan sedang menjalani isolasi mandiri di rumah. Mereka bekerja dengan semangat “Baku Bantu Bukan Baku Bantah”.

Sebelumnya, relawan hendak menyasar warga yang kesulitan akses obat-obatan, vitamin, rumah sakit dan makanan selama isolasi mandiri, juga memberikan edukasi mengenai protokol kesehatan. Tetapi seiring waktu, RoaJagaRoa akhirnya bekerja untuk seluruh warga Palu dan sekitarnya. Tak pandang siapa dan kelas sosial apa, semuanya dibantu oleh Relawan RoaJagaRoa.

Relawan RoaJagaRoa yang membuka posko di Kompleks Radio Nebula, Jalan Rajawali Nomor 28 Palu ini, kemudian mendapat dukungan banyak pihak. Tidak hanya warga lokal, tetapi juga dari luar Sulawesi Tengah. Bahkan, Kantor Staf Kepresidenan juga memberikan apresiasi kepada RoaJagaRoa dan menjadikannya sebagai model gotong royong warga di tengah pandemi. Covid-19, yang harus diteladani semua pihak di Indonesia. Pernyataan itu disampaikan, setelah staf KSP datang ke Posko RoaJagaRoa beberapa hari lalu.

Sebuah sumber, di KSP mengatakan, informasi mengenai RoaJagaRoa telah sampai di telinga Presiden Jokowi, dan telah memerintah Moeldoko untuk terus memantau kerja-kerja kemanusiaan RoaJagaRoa itu.

Relawan RoaJagaRoa, bekerja secara swadaya. Diawali dengan urunan sekelompok kecil orang, kemudian berkembang mendapat donasi dari banyak pihak. Sumbangan terkecil Rp25 ribu sampai Rp10 juta mereka transfer ke rekening RoaJagaRoa.

Dana publik yang dikelola itu, dilaporkan penggunaannya setiap hari, dan disebarkan di media sosial. Itu dimaksudkan, agar publik percaya, dana yang mereka donasikan, dipergunakan benar untuk warga yang sedang isoman.

Relawan RoaJagaRoa, Baku Bantu Bukan Baku Bantah. *