JAKARTA, KAIDAH.ID – Sistem Pemilu 2024 dengan memilih partai atau caleg, masih menjadi polemik. Setelah delapan fraksi DPR menolak sistem pemilu memilih partai, delapan petinggi partai berencana akan bertemu pada Ahad, 8 Januari 2023.

Tersiar kabar, pertemuan delapan petinggi partai itu akan berlangsung di Hotel Dharmawangsa, Jakarta.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Nurul Arifin secara diplomatis mengakui rencana pertemuan tersebut.

“Yaaaah, besok itu silaturahmi tahun baru saja,” kata Nurul Arifin.

Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi juga membenarkan rencana pertemuan para elit partai itu, meski tidak menyebut secara spesifik agenda pertemuan tersebut.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Benny K. Harman juga membetulkan kabar tersebut. Meski ia tak hadir karena sedang berada di luar kota, tetapi dia bilang, delapan elit partai itu akan bertemu Ahad besok.

Wakil Sekjen PKB, Faisol Riza juga mengakui itu.

“Insya Allah,” katanya sambil tertawa.

Sementara itu, sejumlah elit partai di daerah mengaku belum gas full melakukan sosialisasi untuk caleg, karena menunggu keputusan akhir sistem Pemilu 2024, memilih partai atau caleg.

Ketua DPD Partai Gerindra Sulteng, Longki Djanggola mengatakan, sistem pemilu dengan memilih partai, itu artinya ada kemunduran demokrasi yang sudah berjalan baik pasca orde baru.

“Kalau kita kembali ke sistem memilih partai, itu artinya kita kembali ke zaman orde baru. Lantas apa gunanya reformasi,” ujarnya.

Longki juga khawatir, jika sistem pemilu memilih partai, boleh jadi akan banyak caleg yang mengundurkan diri dan ada yang tidak mau mencalonkan diri lagi.

Sekretaris DPD Partai Golkar Kabupaten Banggai mengatakan, para caleg masih tarik ulur untuk sosialisasikan diri mereka, karena adanya polemik sistem terbuka atau tertutup pada Pemilu 2024 nanti.

“Kita masih menunggu keputusan akhir mengenai sistem pemilu itu,” kata dia. (*)