PALU, KAIDAH.ID – Ketua Dewan Penasehat Majelis Wilayah (MW) KAHMI Sulawesi Tengah, Ahmad Ali menegaskan, banyak alumni HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), hanya fokus pada nostalgia dan masa lalu, tapi lupa mengarahkan adik-adiknya untuk fokus pada masa depan dan menciptakan sejarah baru.

“Saya sangat senang dan Bahagia kalau sudah berkumpul sesama alumni HMI. Tetapi kalau sudah berkumpul, kita hanya membicarakan kejayaan masa silam, tanpa mengarahkan adik-adik HMI untuk fokus pada masa depan dan menciptakan sejarah baru,” kata Ahmad Ali.

Calon Gubernur Sulawesi Tengah pada Pilkada 2024 menyampaikan itu, pada acara Perayaan Milad ke 58 Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), yang dirangkaikan dengan acara jalan sehat pada Ahad, 22 September 2024 pagi di Taman Gor Palu.

“Kita selalu mendoktrin adik-adik tentang kebesaran masa lalu, tapi kita lupa mengajarkan mereka untuk berfikir besar tentang masa depan. Ini yang membuat kita merasa besar, tapi sejatinya kita tidak pernah benar-benar besar,” tegasnya.

Lantaran itu, Ahmad Ali menyatakan tentang pentingnya bagi para kader muda HMI, untuk tidak hanya sekadar bangga pada senior-senior mereka, melainkan juga mampu menciptakan kebanggaan dengan prestasi-prestasi baru di masa mendatang.

“Kita tidak pernah berpikir untuk berinvestasi lebih dari para senior, padahal seharusnya kita bisa menciptakan sejarah baru yang lebih gemilang,” tambahnya.

Kader HMI yang berhimpun di KAHMI Sulteng | Foto: Ochan/Kaidah

Ia juga menceritakan pengalamannya, saat menjadi Ketua Fraksi NasDem di DPR, Sebagian besar tenaga ahli yang ia rekrut berasal dari kader HMI, karena kepercayaan terhadap kemampuan dan solidaritas antar sesama alumni.

Lantaran itu, Ahmad Ali berharap, siapapun yang nantinya akan memimpin daerah ini, bisa menggerakkan potensi HMI untuk memberikan kontribusi lebih bagi masyarakat Sulawesi Tengah.

Selain itu, Ahmad Ali juga berbicara tentang pertambangan, yang dianggapnya belum memberikan manfaat optimal bagi masyarakat Sulawesi Tengah.

“Pertambangan hanya memberikan pertumbuhan ekonomi yang anomali. Kita butuh pertumbuhan ekonomi yang benar-benar kondusif dan merata bagi seluruh masyarakat,” jelasnya.

Oleh karena itu, salah satu solusi atas masalah itu, adalah tentang pentingnya mennggerakan sektor pertanian untuk kesejahteraan masyarakat Sulawesi Tengah.

“Pertanian harus menjadi prioritas, karena mayoritas masyarakat kita hidup dari sektor ini. Kalau ingin mensejahterakan masyarakat Sulawesi Tengah, pemimpin harus mendesain kebijakan yang mampu menggerakan sektor pertanian,” papar Ahmad Ali.

Dalam pandangannya, Sulawesi Tengah memiliki posisi strategis secara geografis, untuk berperan mendukung Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.

Ia menekankan, Sulawesi Tengah harus siap menjadi penyokong logistik dan pangan bagi IKN.

“Kita punya posisi geografis yang dekat dengan IKN, ini adalah peluang besar. Tapi kita harus siap berkontribusi, terutama dalam sektor pangan,” ungkapnya.

Ke depan ia juga berharap, pemerintah daerah mampu menyusun kebijakan yang berbasis ilmu pengetahuan, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Ketua Umum MW KAHMI Sulteng melakukan pemotongan tumpeng pada peringatan Milad ke-58 KAHMI yang digelar pada Ahad, 22 September 2024 di Taman Gor Palu | Foto: Ochan/Kaidah

“Kita tidak boleh menjalankan program yang asal jalan tanpa perhitungan yang matang. Kebijakan harus berbasis ilmu dan memiliki dampak nyata bagi masyarakat,” tegasnya.

Sebagai penutup, ia mengajak seluruh alumni HMI Sulawesi Tengah, untuk terus berkontribusi dan memberikan ide-ide segar demi kesejahteraan masyarakat.

“Mari kita sama-sama bangun Sulawesi Tengah, agar daerah ini bisa ikut mewujudkan janji kemerdekaan: menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Umum MW KAHMI Sulteng, Andi Mulhanan Tombolotutu menyampaikan, KAHMI harus bisa memberikan manfaat bagi masyarakat.

Oleh karena itu, katanya, soliditas dan solidaritas kader HMI, harusnya terus terjaga seperti saat ini.

“Kekuatan kita ada pada soliditas dan solidaritas yang terjalin di antara kader. Ini harus terus dipelihara,” tegas Andi Mulhanan.

Ia juga menegaskan, KAHMI harus berperan aktif dalam memberikan manfaat bagi masyarakat luas.

“KAHMI harus bisa memberikan kontribusi nyata dan manfaat bagi masyarakat,” tambahnya.

Di akhir acara, diadakan penarikan undian, dengan hadiah utama umrah bersama Ahmad Ali. Dua orang yang beruntung, adalah Fadly Umar dan Marbiah Soulisa.

“Kalau sudah paspor, insya Allah berangkat bersama saya. Jika belum ada paspor, nanti berangkat tanggal 2 Oktober bersama Ustadz Abdul Somad,” tutup Ahmad Ali. (*)

Editor: Ruslan Sangadji