JAKARTA, KAIDAH.ID – Universitas Insan Cita Indonesia (UICI) kembali menggelar Digital Campus Orientation (Digication) Batch 8, pada Sabtu, 8 Maret 2025. Acara yang diikuti oleh 229 mahasiswa baru dari 28 provinsi di Indonesia serta dua mahasiswa dari Jepang dan Taiwan ini, diselenggarakan secara daring.

Digication menjadi langkah awal bagi mahasiswa baru, dalam mengenal lebih jauh ekosistem digital di UICI, serta membekali mereka dengan wawasan terkait transformasi digital di era industri 4.0 dan Society 5.0.

Rektor UICI, Prof. Laode Masihu Kamaluddin, secara resmi membuka acara tersebut. Dalam sambutannya, ia menegaskan, UICI adalah kampus digital pertama di Indonesia yang diresmikan langsung oleh Presiden ke-7 Republik Indonesia.

Menurutnya, memilih UICI sebagai tempat menimba ilmu adalah keputusan yang tepat, mengingat besarnya prospek universitas ini di era digital.

“Indonesia menargetkan menjadi ekonomi terbesar keempat di dunia pada 2045. Untuk mewujudkan hal tersebut, dibutuhkan sekitar 9 juta talenta digital dalam 20 tahun ke depan serta 2 juta digital leaders. UICI berkomitmen mencetak lulusan yang siap memenuhi kebutuhan tersebut,” kata Prof. Laode, mengutip laporan Bank Dunia dan McKinsey.

Dengan mengusung tema “Future Proofing Minds, Driving Innovation And Digital Transformation In The Industrial Era”, Digication Batch 8 bertujuan membekali mahasiswa dengan pemahaman mendalam mengenai perkembangan teknologi seperti Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT). UICI juga membangun budaya digital yang memungkinkan mahasiswa berkembang dengan keterampilan yang relevan di era modern.

Ilham Habibie dan Agus Tjahajana Beri Wawasan Tentang Digitalisasi

Selain sambutan dari Rektor UICI, Digication Batch 8 juga menghadirkan sejumlah pembicara inspiratif. Ketua Majelis Pendidikan Tinggi KAHMI, Prof. Siti Zuhro, dalam kesempatannya mengajak mahasiswa untuk memanfaatkan masa perkuliahan sebagai peluang membangun masa depan yang lebih baik.

“Perjalanan kuliah bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk memberi kontribusi kolektif. Para alumni UICI diharapkan dapat mendedikasikan ilmunya semaksimal mungkin demi memberikan solusi bagi permasalahan bangsa dan negara,” tutur Prof. Siti Zuhro.

Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Dr.Ing. Ilham Akbar Habibie, M.B.A., yang menjadi pembicara kunci, menekankan pentingnya relevansi digitalisasi dengan industri terapan. Menurutnya, teknologi digital dapat menjadi solusi utama dalam mengatasi ketimpangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

“Di Indonesia, kita patut bersyukur karena UICI adalah salah satu dari sedikit universitas yang menerapkan teknologi AI-DSTLS sebagai bagian dari sistem pembelajarannya,” kata Ilham, yang merupakan lulusan Universitas Teknik Munchen.

Pembicara tamu lainnya, Chairman Industrial System and Engineering Development Center (ISEDC), Agus Tjahajana Wirakusumah, menyampaikan pentingnya industrialisasi yang selaras dengan digitalisasi. Ia juga membagikan data terkini serta menjelaskan peran lembaga akademik dalam mendukung transformasi digital di sektor industri.

“Saya berharap 200 lebih mahasiswa baru UICI dapat menjadi talenta unggul, sesuai dengan salah satu dari enam faktor kesuksesan dalam digitalisasi,” ungkap Agus.

Fasilitas Digital dan Dukungan untuk Mahasiswa

Selain kuliah umum dari para pembicara tamu, Digication Batch 8 juga diisi dengan penjelasan teknis mengenai sistem perkuliahan digital di UICI. Mahasiswa baru diperkenalkan dengan berbagai fasilitas pendukung, seperti UICI Counseling Center, peluang beasiswa, serta akses ke buku dan jurnal melalui Perpustakaan Digital UICI.

Dengan rangkaian acara yang inspiratif dan penuh wawasan, Digication Batch 8 menjadi langkah awal bagi mahasiswa baru untuk beradaptasi dengan dunia perkuliahan berbasis digital. UICI terus berkomitmen membangun generasi yang siap menghadapi tantangan transformasi digital dan menjadi pemimpin masa depan di berbagai bidang. (*)

Editor: Ruslan Sangadji