Sementara itu, Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN), Airlangga Hartarto melaporkan, ada 15 provinsi di Indonesia yang mengalami peningkatan kasus aktif Covid-19, yakni Banda Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bangka Belitung, DKI Jakarta, Maluku, Banten, Nusa Tenggara Barat, Maluku Utara, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan dan Gorontalo.  

Airlangga Hartarto mengatakan,  pemerintah akan terus meningkatkan pengawasan terhadap mobilitas penduduk, terutama pascalebaran. Meskipun mengalami kenaikan, tapi kasus aktif Covid-19  di Indonesia  relatif masih terkendali.

KPC-PEN mengungkapkan, kasus aktif nasional berada di angka 5,2 persen, sedangkan kasus aktif global mencapai 11,09 persen. Kasus aktif nasional hingga pertengahan Mei 2021 ini mengalami penurunan sebesar 48,6 persen dari puncak kasus yang tercatat pada 5 Februari 2021, sedangkan tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) nasional relatif rendah, yaitu 29 persen.

Namun beberapa provinsi mencatatkan BOR relatif tinggi, yakni Sumatera Utara sebesar 57 persen, Riau 52 persen, Kepulauan Riau 49 persen, Sumatera Barat 49 persen, Sumatera Selatan 47 persen, Bangka Belitung 45 persen, Jambi 43 persen, dan Lampung 38 persen.

Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola mengimbau warga Sulteng untuk terus menerapkan protokol kesehatan dan ikut berpartisipasi menyukseskan vaksinasi Covid-19.

Seluruh kepala daerah diminta untuk terus menyosialisasikan pentingnya vaksin Covid-19 di wilayah masing-masing.

“Jangan pernah bosan mengajak masyarakat agar taat protokol kesehatan dan menjalani vaksinasi covid-19,” imbau Gubernur Longki. (ochan)