Wakil Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiya Palu, Nurmiaty Husen Habibu, mengatakan, Paulina Lallo yang ia kenal sebagai perempuan kuat, tabah dan tegar.
“Tapi pada akhirnya, proses perjalanan hidupnya tiba pada titik kulminasi, Tuhan telah menutup buku, yang di sana tertera takdirmu,” kata Nurmiaty Habibu.
Dia mengatakan, perjalanan hidup Paulina Lallo sangatlah istimewa. Bagai bintang jatuh melesat begitu cepat hingga sampai pada puncak karirnya, baik di pemerintahan, pun di partai politik. Langkahnya tak pernah frontal dalam menghadapi situasi, tetap santun, lembut dan berkelas.
“Terlalu singkat rasanya kebersamaan kita, bahkan janji bertemu di Makassar belum sempat terlaksana, tapi dia sudah pergi. Selamat jalan sahabat, damailah di sisiNya, sebab Dia akan merengkuhmu dalam kasihNya,” sebut Nurmiaty sambil menyeka air matanya.
Mantan anggota DPRD Donggala, Arti Kailiwati Yunan, juga menuliskan kesannya bersama mantan Wakil Bupati Sigi itu. Dia mengatakan, almarhum orang baik. Ia selalu menampakan air muka yang penuh senyum, sosok perempuan yang sangat tenang dan santun, meskipun dalam ketegangan di rapat DPRD.
“Beliau tetap tenang dan tak pernah kelihatan marah. Semoaga tenang di SisiNya,” ucap Ny. Arti Kailiwati. *
