Oleh: Putri Ayu Widya Ningrum
Mahasiswa Magister Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Unhas Makassar

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan investasi berharga bagi masa depan anak bangsa. Pemenuhan gizi memang menjadi fondasi utamanya, namun fondasi ini tak akan kokoh tanpa ditopang oleh keamanan pangan, kebersihan, dan sanitasi lingkungan yang memadai.

MBG bukan sekadar kegiatan membagikan nasi kotak. Ini adalah intervensi kesehatan publik yang menuntut setiap hidangan tidak hanya bergizi, tetapi juga aman dan higienis. Makanan bernutrisi tinggi sekalipun akan kehilangan manfaat, jika diolah di dapur yang tidak bersih atau disajikan dengan prosedur higienis yang buruk.

Karena itu, selain memastikan kecukupan gizi, perhatian besar perlu diberikan pada aspek keamanan pangan. Seluruh tahapan, mulai dari pemilihan bahan baku, pengolahan, penyimpanan, hingga penyajian, harus mengikuti standar kesehatan untuk mencegah kontaminasi dan menjaga mutu makanan.

Temuan di lapangan menunjukkan, masih perlunya perbaikan fasilitas sanitasi, seperti ketersediaan tempat cuci tangan yang memadai, kebersihan dapur, serta peralatan memasak dan penyajian yang terjaga higienitasnya.

Pemeriksaan rutin terhadap kualitas air, bahan makanan, dan penyimpanan juga penting untuk memperkuat perlindungan keamanan pangan bagi siswa. Lingkungan yang tidak higienis berpotensi menimbulkan penyakit dan mengurangi manfaat gizi yang seharusnya diterima.

Peningkatan program dapat dilakukan melalui pendampingan teknis kepada penyedia makanan, pelatihan mengenai standar keamanan pangan, serta kerja sama berkelanjutan antara sekolah, pelaksana program, dan instansi terkait.

Penyediaan fasilitas kebersihan seperti wastafel, tempat sampah tertutup, dan dapur yang bersih akan semakin memperkuat penyelenggaraan layanan pangan yang aman di sekolah.

Dengan perbaikan yang bertahap, kolaborasi seluruh pemangku kepentingan, serta komitmen dalam menjaga higiene dan sanitasi, Program MBG di Kota Palu diharapkan dapat memberikan dampak optimal bagi kesehatan siswa.

Upaya berkelanjutan ini juga diyakini akan meningkatkan kepercayaan masyarakat dan menjadikan MBG sebagai contoh penyediaan makanan bergizi yang aman, sehat, dan berkesinambungan di lingkungan pendidikan. (*)

Editor: Ruslan Sangadji