PALU, KAIDAH.ID – Kementerian Agama melalui Direktorat Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis), mendorong Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu melakukan langkah-langkah akselerasi mencukupi kebutuhan guru besar, untuk menjawab tantangan di era persaingan bebas saat ini.

Kepala Subdit Ketenagaan Diktis Ruchman Basori, menjelaskan itu pada kegiatan Internalisasi Keputusan Menteri Agama Nomor 856 Tahun 2021 di Palu.

Dia menjelaskan, menyambut Indonesia Emas 2045 dan era persaingan bebas yang penuh tantangan, sumber daya manusia PTKI harus terus ditingkatkan.

“Menjadi guru besar adalah simbol kapasitas dan profesionalitas akademik seorang dosen yang harus diperjuangkan”, katanya di hadapan 89 dosen UIN Datokarama Palu, Senin, 23 Januari 2023 lalu.

Melalui regulasi baru PMA No. 7/2021 dan KMA 856/2021, sejak akhir 2021, Guru Besar Rumpun Ilmu Agama ditetapkan dan ditandatangani oleh Menteri Agama RI.

Ruchman memaparkan syarat-syarat menjadi guru besar, mekanisme pengusulan, hak dan kewajiban serta problematikan yang dihadapi, baik terkait dengan syarat khusus berupa jurnal bereputasi internasional, pemenuhan angka kredit hingga syarat tambahan.

Kandidat Doktor Universitas Negeri Semarang ini menegaskan, mengurus kepangkatan akademik lektor kepala dan guru besar, bukan semata-mata kepentingan dosen, tetapi kepentingan kelembagaan UIN Datokarama Palu dan Kementerian Agama.

“Kepangkatan akademik dosen tertinggi, bukan rektor, wakil rektor, dekan, direktur pascasarjana, apalagi ketua jurusan,” canda Ruchman.

Dia berpesan kepada para dosen, agar mulai sekarang harus melengkapi berbagai persyaratan akademik maupun administratif menuju guru besar.

“Tapi yang tak kalah penting adalah memantaskan diri sebagai professor dengan karya dan prestasi,” ujarnya.

Rektor UIN Datokarama Palu Prof. Dr. Sagaf S. Pettalongi, M.Pd dalam sambutannya, bertekad terus mempercepat penambahan guru besar, untuk mendukung keberadaan kampus yang kini telah menjadi UIN.

Rektor mengatakan, melalui regulasi yang baru, memberikan peluang yang luas kepada para dosen untuk cepat menjadi professor.

“Lektor Kepala dan guru besar sekarang dikelola oleh dua kementerian, yaitu Kemdikbudristek untuk rumpun ilmu umum dan Kemenag untuk rumpun ilmu agama”, katanya.

Sagaf menerangkan, saat ini, UIN Datokarama Palu telah memiliki 7 guru besar dari jumlah dosen 217 orang.

“Jumlah ini terbilang masih sangat sedikit sehingga kita akan terus melakukan akselerasi,” katanya. (*)