Sabtu, 27 Juli 2024

Nahdlatul Wathan, Organisasi TGB Dukung Prabowo Gibran

NAHDLATUL WATHAN - Pengurus Besar Nadlatul Wathan di Lombok, Nusa Tenggara Barat deklarasi dukung Prabowo Gibran | Foto: NW

LOMBOK, KAIDAH.ID – Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW), resmi mengusung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming sebagai capres dan cawapres pada Pemilu 2024.

“Pada kesempatan yang mulia ini, saya Ketua Umum PBNW mengintruksikan kepada 35 pengurus wilayah di seluruh Indonesia, abituren, simpatisan, seluruh santri, santriwati dan seluruh jamaah NW, untuk sama-sama menenangkan pasangan Prabowo-Gibran,” perintah Tuan Guru Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani.

“Siapa pun pun dia. Mari kita ikuti perintah organisasi, sami’na wa atha’na. Tak perlu bertanya lagi, kenapa kita memilih Prabowo-Gibran,” tegasnya.

Dukungan itu disampaikan dalam sebuah deklarasi yang berlangsung di Lapangan Anjani, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, pada Ahad, 29 Oktober 2023 itu, dihadiri belasan ribu santri.

Deklarasi itu juga, dirangkaikan dengan peringatan Ulang Tahun ke 88 Madrasah Nahdlatul Wathan Islamiyah Diniyah (NWDI).

Sejumlah tokoh hadir dalam acara tersebut, antara lain Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Kapolda NTB Irjen Raden Umar Faroq, Kakanwil Kemenag NTB Zamroni Aziz, Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri, dan Wakil Bupati Lombok Utara Danny Karter Febrianto Ridawan.

Untuk diketahui Nahdlatul Wathan adalah organisasi Islam terbesar di wilayah NTB. Tuan Guru Bajang (TGB) Zainudl Majdi bernaung di dalam organisasi tersebut.

Tuan Guru Atsani mengingatkan, agar ribuan santri dan jamaah organisasi terbesar di NTB itu, untuk tidak memilih pemimpin yang banyak pencitraan, suka selfie-selfie dan foto-foto.

“Ada tokoh yang suka ke kampung-kampung kemudian selfie-selfie. Mendingan kita pilih yang bekerja dan jelas hasilnya, tanpa pencitraan,” katanya.

“Bapak Prabowo dan Gibran itu sudah jadi, tidak perlu pencitraan, tinggal memimpin saja,” tandasnya.

Tuan Guru Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani juga mengajak pengikut Nahdlatul Wathan, untuk memenangkan caleg Gerindra dari daerah sampai ke pusat. (*)