JAKARTA, KAIDAH.ID – Bagi keluarga besar Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Bahlil Lahadalia adalah sosok yang sangat inspiratif.

Bagaimana tidak, Bahlil yang berasal dari keluarga sederhana di Papua, kemudian berhasil berkarir hingga menjadi seperti sekarang. Maka, ketika masih menjadi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil selalu dipanggil dengan sapaan “Pak Kepala”.

Tapi sekarang, Bahlil Lahadalia tak lagi dipanggil  Pak Kepala. Ia sudah akan dipanggil dengan sapaan Pak Menteri. Karena Presiden Joko Widodo telah mengubah nomenklatur BKPM dan Investasi dari badan menjadi Kementerian Investasi /BKPM, dan Bahlil kembali dilantik sebagai nahkoda dari kementerian itu.

Dalam pelantikan yang berlangsung Rabu 28 April 2021 di Istana Negara itu, Presiden Joko Widodo menitipkan pekerjaan rumah yang sangat besar kepada Bahlil Lahadalia. Presiden mengamanahkan agar Bahlil dapat merealisasikan investasi di Tanah Air sebesar Rp900 triliun. Sebelumnya, Bappenas telah menargetkan nilai investasi di Indonesia sebesar Rp856 triliun.

“Siap Bapak Presiden,” tegas Bahlil Lahadalia menerima amanah Presiden itu.

Bahlil Lahadalia sebelum berkarir di Jakarta, ia adalah anak seorang seorang tukang batu dan ibunya seorang tukang cuci. Lantaran itu, Bahlil harus bekerja serampangan agar dapat membiayai sekolahnya, karena ia tak mau membebani kedua orangnya tuanya.

Maka jadilah Bahlil kuli panggul di pasar, menjadi kernet mobil, menjadi penjual kue, tukang antar koran dan pekerjaan lainnya yang halal, asal bisa mendapatkan uang untuk membiayai pendidikannya.

Tak ada yang dapat menebak takdir seseorang. Bahlil Lahadalia, yang berasal dari Sulawesi Tenggara, kemudian ikut orang tuanya merantau ke Maluku, selanjutnya pindah ke Fak-Fak Papua, kini telah menjadi Menteri Investasi dan BKPM.

Selamat Pak Menteri !

Semoga sukses menjalankan tugas. (ochan)