JAKARTA, KAIDAH.ID – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, menggelar rapat bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, di Kantor Kementerian ESDM. Pertemuan tersebut turut dihadiri Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo.

Rapat pada Selasa, 14 Januari 2025 ini, membahas Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034, sebuah peta jalan penting untuk penyediaan listrik nasional. Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, @erickthohir, menyampaikan pentingnya koordinasi lintas kementerian, untuk memastikan implementasi rencana tersebut.

“Rapat bersama Menteri ESDM Pak Bahlil Lahadalia dan Menteri Keuangan Ibu Sri Mulyani membahas Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034,” tulis Erick.

Erick menjelaskan, pemerintah menargetkan peningkatan kapasitas tenaga listrik sebesar 71 gigawatt (GW) hingga 2034. Dari target tersebut, sekitar 70 persen akan bersumber dari Energi Baru Terbarukan (EBT).

“Ini merupakan komitmen pemerintah untuk memastikan transisi energi yang lebih ramah lingkungan, baru, dan terbarukan demi generasi mendatang,” kata Erick Thohir.

KOMITMEN TERHADAP TRANSISI ENERGI

RUPTL 2025-2034 menjadi bagian dari upaya besar pemerintah, dalam mendukung transisi energi berkelanjutan. Langkah ini sejalan dengan target Indonesia mencapai net zero emissions pada 2060.

Dalam pertemuan tersebut, ketiga menteri bersepakat tentang pentingnya sinergi antar-lembaga, untuk mengatasi tantangan di sektor energi.

Direktur Utama PT PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan PLN siap mengawal RUPTL, dengan fokus pada pengembangan infrastruktur kelistrikan berbasis EBT.

“Kami akan memastikan, seluruh program yang dicanangkan dalam RUPTL dapat berjalan sesuai rencana, mendukung keberlanjutan sektor energi nasional,” kata Darmawan.

Koordinasi lintas kementerian ini, diharapkan dapat mempercepat implementasi transisi energi di Indonesia. Dengan target 71 GW kapasitas listrik baru, pemerintah berupaya memenuhi kebutuhan listrik nasional sekaligus mengurangi ketergantungan pada energi fosil.

Langkah ini juga menjadi sinyal kuat kepada dunia internasional, bahwa Indonesia serius dalam mendukung upaya global, untuk mengatasi perubahan iklim melalui penggunaan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Editor: Ruslan Sangadji