JAKARTA, KAIDAH.ID – Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI), Akbar Himawan Buchari, meminta industri perbankan, khususnya Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), untuk mempermudah akses permodalan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang telah ditunjuk sebagai mitra Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Negara harus hadir untuk UMKM, apalagi dalam program sebesar ini. Oleh karena itu, bank-bank mitra harus mempermudah akses permodalan bagi mereka,” tegas Akbar dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu, 29 Januari 2025.
Pemerintah sebelumnya telah menjanjikan akses permodalan awal hingga Rp500 juta bagi UMKM mitra MBG. Melalui Kementerian UMKM, pemerintah berkoordinasi dengan 46 bank mitra, termasuk empat bank Himbara, guna memastikan skema pendanaan yang memadai bagi para pelaku usaha kecil tersebut.
Akbar juga mengingatkan, para pelaku UMKM yang bergabung dalam program ini, untuk meningkatkan kualitas produk mereka dan menjalankan usahanya secara profesional.
“Program ini menyasar kelompok rentan seperti anak-anak dan ibu hamil. Jadi, kualitas dan kandungan gizinya harus menjadi prioritas utama,” ujarnya.
KEBERPIHAKAN PEMERINTAH TERHADAP UMKM
Pemerintah terus menunjukkan komitmennya terhadap UMKM dengan memberikan akses permodalan bagi mereka yang menjadi mitra Program MBG. Akbar menilai, langkah ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia, tetapi juga mendorong UMKM untuk naik kelas dan lebih berkembang.
“Dampaknya luar biasa, ekonomi akan tumbuh di sektor mikro maupun makro. Perputaran uang dari program ini akan menghidupkan sendi-sendi perekonomian di daerah dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Akbar.
Program MBG menjadi salah satu agenda besar pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, dalam meningkatkan gizi anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Untuk mendukung program ini, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp71 triliun dalam APBN 2025. Namun, jumlah ini dinilai belum mencakup seluruh penerima manfaat.
Kepala Badan Gizi Nasional pun, kata Akbar, mengusulkan tambahan dana sebesar Rp100 triliun agar cakupan penerima bisa mencapai 82,9 juta orang.
Akbar mengungkapkan, perputaran uang sebesar Rp171 triliun dalam setahun dari program MBG, akan memberikan dampak ekonomi yang sangat besar, terutama jika UMKM terlibat di dalamnya.
“Dengan keterlibatan UMKM, dampak ekonominya akan semakin luas, menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tandas Ketum BPP HIPMI. (*)
Editor: Ruslan Sangadji
Tinggalkan Balasan