PALU – Seorang pasien positif korona bernama Syahrir, dilaporkan meninggalkan ruang isolasi Rumah Sakit Anutapura Palu, 19 Juni 2020. Dia melarikan diri dan hingga kini belum diketahui keberadaannya.

Direktur Rumah Sakit Anutapura Palu, Dokter Hery Mulyadi menceritakan kronologinya sebagai berikut:

1. Tanggal 12 Juni 2020 Syahrir tiba di Kota Palu, dengan tujuan bekerja di proyek pembangunan Masjid Agung Darussalam Palu.

2. Karena dari daerah zona merah, petugas membawa Syahrir ke pondok karantina di Asrama Haji Palu dan dilakukan tes rapid. Hasilnya reaktif.

3. Tanggal 13 Juni 2020, dilakukan tes swab.

4. Tanggal 14 Juni 2020, Syahrir terkonfirmasi positif dan dibawa ke Rumah Sakit Anutapura Palu untuk dirawat di ruang isolasi.

5. Tanggal 19 Juni 2020 pagi, Syahrir dilaporkan pergi meninggalkan rumah sakit.

6. Tanggal 19 Juni 2020 malam, Tim Gugus Tugas Covid-19 Kota Palu menggelar konferensi pers terkait melarikan dirinya pasien positif korona itu.

Dokter Hery Mulyadi khawatir, Syahrir kembali ke Makassar dengan menumpang bus umum dan itu sangat membahayakan warga yang lain.

“Jadi saya berharap, jika ada yang mengetahui keberadaannya agar segera laporkan ke kami,” ujarnya. *