Oleh: Wahyu Idayat
HMI Cabang Pasaman Barat
SETELAH sekian lama, akhirnya malam ini saya ingin menulis opini mengenai pengalaman memulai bisnis barbershop. Meski kisah ini mungkin belum menjadi inspirasi besar, tapi saya berharap ada hal-hal kecil yang bisa diambil, untuk memotivasi pembaca. Kisah ini berawal dari pengalaman pertama saya berpikir untuk membuka usaha barbershop.
Pada tahun 2017, seorang teman meminta saya untuk memotong rambutnya. Saat itu, saya menolak karena sadar tidak memiliki keahlian memangkas rambut. Namun, teman saya tetap memaksa, mengatakan bahwa saya terlihat memiliki potensi. Akhirnya, saya mencoba dan ternyata hasilnya cukup memuaskan. Momen ini menjadi awal ketertarikan saya pada seni memotong rambut.
Setelah itu, saya mulai belajar dan mencari tahu apa saja yang dibutuhkan untuk membuka barbershop. Meski semangat tinggi, saya menyadari bahwa membuka bisnis ini tidak semudah yang dibayangkan. Banyak hal yang perlu dipersiapkan, baik dari segi materi maupun non-materi, termasuk perencanaan dan strategi pemasaran.
Perjalanan Menuju Bisnis Barbershop
Pada 2019, setelah membantu orang tua yang berprofesi sebagai petani, saya memutuskan untuk memulai bisnis barbershop. Bermodalkan keterampilan memotong rambut, saya menyadari bahwa keterbatasan modal materi menjadi tantangan besar. Peralatan yang dibutuhkan untuk barbershop berkualitas ternyata cukup mahal. Berikut adalah daftar alat-alat dasar yang diperlukan:
- Gunting Biasa: Untuk memotong rambut bagian panjang.
- Gunting Sasak: Mengurangi ketebalan rambut.
- Sisir: Membagi dan menyisir rambut.
- Pencukur Klipper: Memotong dan mendetail rambut tipis.
- Shaver: Menipiskan rambut secara halus.
- Pisau Pencukur: Membersihkan rambut bagian paling tipis.
- Penjepit Rambut: Membagi dan menahan rambut panjang.
- Kursi Barber: Tempat duduk pelanggan.
- Alat Pencuci Rambut: Membersihkan rambut setelah dipangkas.
- Tempat Kerja: Meliputi dekorasi dan fasilitas pendukung.
Total modal yang saya keluarkan sekitar Rp20 juta. Untuk pemula, angka ini cukup terjangkau, asalkan disertai dengan komitmen dan dedikasi. Saya juga menganggap bahwa keterampilan memotong rambut adalah seni yang membutuhkan pengasahan terus-menerus.
Langkah-Langkah Memulai Usaha Barbershop
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu pemula memulai usaha barbershop:
- Tentukan Niche dan Konsep
Pilih target pasar yang ingin dilayani, misalnya pria muda, dewasa, atau layanan premium. Buat konsep yang menarik sesuai dengan pasar yang dituju.
- Pilih Lokasi Strategis
Lokasi yang mudah dijangkau sangat penting. Pilih tempat di area keramaian, perkantoran, atau kawasan padat penduduk.
- Berikan Pelayanan Profesional
Pastikan memiliki keterampilan memadai untuk memberikan potongan rambut berkualitas. Pelayanan profesional akan menciptakan pelanggan setia.
- Fokus pada Pengalaman Pelanggan
Buat suasana barbershop nyaman dengan staf yang ramah. Pengalaman menyenangkan akan membuat pelanggan kembali.
- Pemasaran yang Efektif
Gunakan media sosial seperti Instagram atau TikTok untuk promosi. Tawarkan diskon atau program loyalitas untuk menarik pelanggan baru.
- Inovasi dan Perkembangan
Ikuti tren terbaru dalam dunia perawatan rambut. Tambahkan layanan seperti pijat kepala atau perawatan rambut untuk nilai tambah.
- Manajemen Keuangan yang Baik
Rencanakan anggaran secara matang, termasuk biaya sewa tempat, perlengkapan, dan bahan baku. Kelola keuangan dengan cermat untuk kelangsungan usaha.
- Bangun Jaringan dan Kerja Sama
Jalin hubungan dengan pemilik barbershop lain, vendor peralatan, atau influencer lokal untuk membuka peluang baru.
Kesimpulan
Memulai usaha barbershop memerlukan persiapan yang matang, tetapi dengan pendekatan yang tepat, perhatian pada detail, dan layanan berkualitas, usaha ini bisa berkembang pesat. Fokus pada pengalaman pelanggan, keahlian, dan pemasaran yang cerdas adalah kunci utama untuk meraih kesuksesan.
Semoga pengalaman ini dapat memberikan wawasan dan semangat bagi para pembaca yang ingin memulai usaha barbershop atau bisnis lainnya. (*)
Tinggalkan Balasan