JAKARTA, KAIDAH.ID – Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto mencetak sejarah baru. Untuk pertama kalinya sejak Indonesia merdeka, anggaran pendidikan melesat hingga Rp757,8 triliun dalam RAPBN 2026. Jumlah ini naik 4,63 persen dibandingkan tahun 2024 yang sebesar Rp724,3 triliun.

“Pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mencetak SDM unggul dan berdaya saing global. Karena itu, pemerintah berkomitmen untuk terus memenuhi anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBN,” tegas Presiden Prabowo dalam pidatonya di sidang tahunan MPR/DPR RI, Jumat (15/8/2025).

Dari total anggaran tersebut, porsi terbesar yakni Rp401,5 triliun digelontorkan langsung untuk mendukung siswa dan mahasiswa. Setidaknya ada 22,7 juta penerima beasiswa dan bantuan pendidikan yang akan merasakan manfaat.

Program Indonesia Pintar (PIP) menyasar 21,1 juta siswa dengan anggaran Rp15,6 triliun, sementara 1,2 juta mahasiswa akan terbantu lewat program Bidikmisi/KIP Kuliah senilai Rp17,2 triliun.

Tak hanya itu, 4.000 mahasiswa terbaik juga memperoleh kesempatan menempuh studi lewat beasiswa LPDP dengan dana mencapai Rp25 triliun.

Yang paling menyedot anggaran adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pemerintah mengalokasikan Rp335 triliun untuk memberi manfaat kepada 82,9 juta penerima, termasuk dukungan bagi 30.000 Satuan Pendidikan Penyelenggara Gizi (SPPG).

Selain siswa, guru dan dosen juga mendapat perhatian besar. Anggaran untuk kelompok ini mencapai Rp178,7 triliun. Rinciannya meliputi Tunjangan Profesi Guru (TPG) Non PNS sebesar Rp19,2 triliun bagi 754.747 guru, TPG ASN/PNS Rp68,7 triliun untuk 1,6 juta guru, Tunjangan Profesi Dosen Non PNS Rp3,2 triliun bagi 80.325 dosen, serta gaji pendidik baik PNS maupun non-PNS yang mencapai Rp82,9 triliun.

Sekolah dan kampus pun turut diperkuat dengan alokasi Rp150,1 triliun. Dari jumlah itu, Rp24,9 triliun digunakan untuk pembangunan 200 lokasi baru Sekolah Rakyat serta operasional di 200 lokasi lainnya.

Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dialokasikan Rp64,3 triliun untuk 53,6 juta siswa, sementara BOS PAUD mendapat Rp9,4 triliun bagi 7,7 juta anak usia dini.

Pemerintah juga menganggarkan Rp22,5 triliun untuk renovasi 850 madrasah dan 11.686 sekolah, Rp3 triliun untuk pembangunan Sekolah Unggul Garuda di sembilan lokasi, serta Rp9,7 triliun untuk Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) yang mencakup 201 kampus dan lembaga.

Dengan besarnya alokasi anggaran ini, pemerintah ingin memastikan bahwa investasi pada pendidikan benar-benar menghadirkan generasi muda yang sehat, cerdas, dan kompetitif.

“Kita wujudkan pendidikan bermutu. Dengan pendidikan, Indonesia akan berdiri sejajar bahkan unggul di kancah global,” tutup Prabowo. (*)

Editor: Ruslan Sangadji