DONGGALA, KAIDAH.ID – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia terus mendorong pengembangan potensi ekonomi daerah, melalui ajang Kadin Impact Award (KIA).

Mengusung tema “Satu Kadin Membangun Bangsa”, KIA merupakan bentuk apresiasi Kadin Indonesia kepada Kadin di daerah yang telah berhasil mengembangkan program pemberdayaan yang berdampak positif secara sosial maupun ekonomi.

Ajang ini bertujuan untuk memacu Kadin di seluruh daerah, agar terus berinovasi dan menghasilkan program-program unggulan dalam pemberdayaan ekonomi daerah.

Dalam ajang ini, Kadin Indonesia melakukan rangkaian penilaian pada 20 program yang secara signifikan, yang berdampak sosial milik Kadin Daerah.

Dalam rangka penjurian ajang tersebut, Kadin Indonesia melanjutkan rangkaian kunjungan ke Kadin Donggala, Jumat, 28 Juli 2023.

Pilihan kunjungan Kadin Indonesia ke Donggala itu, Ketua Kadin Donggala Rahmad Arsyad, telah menghadirkan inovasi dalam budidaya jagung lewat program Sulteng Corn Collaboration 4.0.

Program ini merupakan program kolaboratif, antara Kadin Donggala dan Syngenta, salah satu perusahaan pemasok produk perlindungan tanaman terbesar di dunia.

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid, mengatakan kolaborasi Kadin Donggala dengan Syngenta dalam program ini menjadi kunci kesuksesan dalam transformasi petani jagung di Sulawesi Tengah.

Menurutnya, Program Sulteng Corn Collaboration 4.0 adalah contoh dari inisiatif yang inklusif, kolaboratif, dan progresif dalam pembinaan petani lokal agar mampu mengatasi tantangan-tantangan yang selama ini.

Program ini, kata Arsjad Rasjid, memberikan pendampingan Good Agricultural Practice (GAP)yang meliputi penyuluhan pelaku pertanian, edukasi serta pelatihan pola tanam.

“Juga bersinergi dengan pemerintah daerah, serta memanfaatkan teknologi digital dengan menyediakan sistem pemasaran e-commerce,” kata Arsjad Rasjid.

Sulteng Corn Collaboration 4.0, adalah program pengembangan budidaya jagung di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, yang diinisiasi oleh Kadin Donggala bekerja sama dengan Syngenta, Pemerintah Kabupaten Donggala, PT Eazt – Jobers, Bank Mandiri, dan Bank BRI.

Kegiatan tersebut mencakup pelatihan teknik budidaya jagung, dengan menerapkan Good Agricultural Practices (GAP), pemberian akses kredit usaha rakyat (KUR) maupun tabung tanam (crowdfunding).

“Ada kebun percontohan seluas 15 hektare dengan produktivitas di atas 7 ton per hektare,” kata Arsjad Rasjid.

Kadin Donggala juga telah membangun kemitraan dengan peternak sebagai pembeli, untuk menciptakan rantai pasok yang berkelanjutan, dan pemanfaatan teknologi digital untuk pembangunan Ekosistem Jagung Smart 4.0.

“Program tersebut juga terintegrasi dengan multipihak untuk mendorong percepatan hilirisasi industri jagung di Provinsi Sulawesi Tengah,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Kadin Kabupaten Donggala, Rahmad Arsyad mengatakan Inovasi Ekosistem Jagung Smart 4.0, adalah salah satu konsep unggulan dalam program ini.

Konsep ini tidak hanya berfokus pada meningkatkan produktivitas komoditas lokal, tetapi juga membentuk sinergi dengan industri lanjutan dan berbagai pihak lainnya dalam rangka integrated farming.

Dengan dukungan dari perbankan dan fintech untuk permodalan, penerapan teknik pertanian canggih, serta pasar smart yang efisien, program ini telah berhasil mendorong percepatan hilirisasi industri jagung di Provinsi Sulawesi Tengah. (*)