PALU, KAIDAH.ID – Saat itu, Selasa, 29 Maret 1977, Pesawat Merpati Nusantara Airlines jenis DHC-6 Twin Otter beregistrasi PK-NUP, terbang dari Bandara Mutiara Palu menuju Bandara Haji Hayun Tolitoli. Cuaca ketika itu sangat cerah.
Jalur penerbangan dari Palu ke Tolitoli ketika itu, biasanya mengitari pantai, kemudian terbang memutar. Itu jalur normal. Tetapi Kapten Pilot Ahmad Anwar dan Co-pilot Mochammad Masykoer, hendak menyingkat waktu penerbangannya. Ia memutar haluan, mengambil jalur terbang di atas gunung.
Tiba-tiba cuaca berubah. Awan tebal muncul di bagian depan pesawat. Capt Ahmad Anwar dan Co-Pilot Mochammad Masykoer menerobos awan tebal itu. Pesawat oleng dan begeser. Angin cukup kencang juga di hari itu. Sayap pesawat patah. Kapten pilot tak sanggup lagi mengendalikan pesawatnya.
Pesawat yang membawa 26 penumpang itu jatuh tersangkut di pohon di Pegunungan Tinombala, kemudian terjatuh ke tanah. 15 orang meninggal dunia dan 11 orang selamat.
Salah seorang penumpang pesawat Merpati Nusantara Airlines jenis DHC-6 Twin Otter beregistrasi PK-NUP itu bernama Haji Hasan Tawil, BA. Tokoh Sulawesi Tengah itu selamat. Ia hanya pingsan.
Beberapa saat kemudian Haji Hasan Tawal siuman. Iya harus pergi meninggalkan lokasi jatuhnya pesawat tersebut. Berjalanlah mantan anggota DPRD itu menyusuri bukit dan sungai untuk mencari pertolongan.
Berbekal pengalamannya sebagai pelatih Pramuka, Haji Hasan Tawil terus berjalan hingga enam hari lamanya, tanpa makan. Ia hanya meminum air sungai untu melepas dahaganya. Tapi Haji Hasan Tawil tak sendiri. Ia bersama Co-Pilot Mochammad Masykoer yang juga selamat dari tragedi naas itu.
Di hari ke enam, Haji Hasan Tawil dan Co-Pilot Mochammad Masykoer melihat sebuah desa. Pertolongan itu pun datang dari penduduk setempat.
Hari ini, Kamis, 12 Agustus 2021, Haji Hasan Tawil telah berpulang ke rahmatullah. Banyak orang berduka karena kepergian tokoh Pramuka itu.
Selamat jalan Om Hasan Tawil. Allahummagfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fu ‘anhu. Innalillahi wainna ilaihi raji’un . *
Tinggalkan Balasan