“Kita puas di posisi kedua, karena memang hampir tidak mungkin mengalahkan tuan rumah. Puji Tuhan, terima kasih atas doa seluruh masyarakat Sulteng. Pakaroso,” kata Leopald Mandagie.

PAPUA, KAIDAH.ID – Manajer atlet Binaraga Sulawesi Tengah (Sulteng), Leopald W. Mandagie mengatakan, binaragawan Sulteng, Jefry Johanes Wuaten sukses meraih medali perak pada Pekan Olahraga Nasional (PON) ke 20 di Papua.

Dia mengatakan, atlet Jefry Johanes Wuaten berlaga di kelas 60 kilogram yang dilaksanakan di Auditorium Universitas Cenderawasih Abepura Jayapura, Senin, 4 Oktober 2021.

“Atlet kita dikalahkan tuan rumah Papua atas nama Cornelis Amo,” kata Leopald Mandagie.

Dia mengatakan, sangat bersyukur atas persembahan medali perak untuk Provinsi Sulteng itu, karena atlet binaannya itu berhasil mengalahkan binaragawan Jawa Tengah atas nama Warochim yang hanya meraih Medali Perunggu.

“Kita puas di posisi kedua, karena memang hampir tidak mungkin mengalahkan tuan rumah. Puji Tuhan, terima kasih atas doa seluruh masyarakat Sulteng. Pakaroso,” kata Leopald Mandagie.

Menurutnya, semua binaragawan yang lolos ke babak final adalah yang terbaik dari provinsi masing-masing, namun Sulteng sukses menyisihkan yang lainnya.

“Itu kebanggaan bagi Sulteng. Pokoknya kita puas di posisi kedua ini. Sekali lagi, sangat sulit melawan tuan rumah. Kita memaklumi itu,” kata Leopald Mandagie kepada kaidah.id melalui pesan pribadi, Senin malam.

Binaragawan Sulteng, Jefry Johanes Wuatenatau yang dikenal dengan nama Jefry Wuaten ini berkelas internasional. Pada seleksi Sea Games 2019 lalu, ia berhasil menempati posisi kedua.

Atlet Binaraga andalan Sulteng ini pernah mengukir prestasi di Kejuaraan Binaraga Asia yang digelar di Batam 27 September 2019, dengan prestasi Medali Perunggu.

Sedangkan prestasi binaragawan Papua, Cornelis Amo pada PON Palembang 2004 pernah meraih Medali Perak untuk Papua. Selanjutnya lelaki asal Boven Digoel itu langsung dipinang Kaltim tahun 2008 dan meraih Medali Perak. Kemudian pada PON Riau 2012 silam, ia hanya meraih Medali Perunggu. *