TERNATE – Koordinator Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Ternate, Maluku Utara, Jusuf Sunya mengatakan, Inflasi Kota Ternate terkendali di tengah Pandemi Covid-19.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Ternate menyebutkan, pada Mei 2020, Kota Ternate mengalami inflasi pada empat kelompok pengeluaran, deflasi pada dua kelompok pengeluaran dan lima kelompok pengeluaran stagnan.

Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,08 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,53 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,07 persen, kelompok transportasi sebesar 8,21 persen.

Sedangkan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 0,01 dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,26 persen. Sementara, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar lainnya; kelompok kesehatan; kelompok rekreasi, olahraga dan budaya; kelompok pendidikan serta kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran stagnan.

Sekretaris Kota Ternate ini juga mengatakan,  sebagai salah satu  kota jasa dan perdagangan di Provinsi Maluku Utara, tentunya sirkulasi, suplai, distribusi, perputaran barang dan jasa orang memberikan dampak keberlangsungan inflasi di daerah ini sehingga  harus menjaga inflasi agar tetap normal.

“Kalaupun ada kenaikan barang, itu tidak terlalu memberikan dampak signifikan terhadap ekonomi di ternate,” katanya kepada wartawan, Rabu, 23 Juni 2020.

Di tengah  pandemi Covid-19 saat ini, kata dia, pendapatan masyarakat telah menurun atau terganggu, karena situasi ekonomi yang tidak normal.

“Jadi perlu adanya pemulihan-pemulihan dan stimulus sehingga lebih cepat mengatasinya, kebutuhan pangan dapat terpenuhi dan tidak terjadi kelangkaan,” singkatnya.  *