PALU, KAIDAH.ID – Ketua KONI Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) M. Nizar Rahmatu menyesalkan adanya kecelakaan seorang peserta paralayang pada Palu Sport Even (PSE) 2023.
“Saya khawatir, jangan-jangan pelaksana acara itu tidak berkoordinasi dengan KONI sebagai induk organisasi olahraga,” kata Nizar Rahmatu melalui pesan WhatsApp, Ahad, 19 November 2023.
“Saya lihat, tidak ada logo KONI juga di even itu,” tambahnya.
Menurut Nizar, KONI sebagai induk punya standar dalam pelaksanaan sebuah even. Yang paling utama adalah keselamatan bagi atlet yg bertanding.
“Pengprov Cabang Olahraga (cabor) harus berkoordinasi soal standar keamanan di induk cabornya yaitu KONI,” tegasnya.
Untuk olahraga paralayang, katanya, ada batasan jam yang harus diturunkan, karena pada jam-jam tertentu, kondisi angin tidak stabil.
Selain berkoordinasi dengan KONI, kata Nizar, pihak pelaksana juga harus bekerja sama dengan pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setempat.
“Untuk olahraga Dirgantara di Tanah Air, panitia lomba selalu selalu bekerja sama dgn BMKG mengenai kondisi cuaca di daerah tempat perlombaan,” jelas Ketua KONI Sulteng.
Sementara itu, Ketua KONI Kota Palu Rudy Chandra yang dikonfirmasi terpisah, terkait koordinasi pihak penyelenggara PSE, tapi tidak menjawab telepon dan pesan WhatsApp.
Seperti diketahui, seorang peserta cabang olahraga paralayang di Palu Sport Event (PSE) 2023, mengalami kecelakaan di Desa Balane, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Ahad siang.
Atlet bernama Miranda Dara Purbaya. Dari sebuah video yang beredar luas di sejumlah group WhatsApp terlihat atlet tersebut jatuh saat sedang mengudara.
“Barangkali dia capek staw di atas sana. hai hai hai…. haaaai jatuh mama. Jaaaatuh hai…,” kata seseorang dalam video tersebut sambil memperlihatankan atlet tersebut terjatuh.
Mengutip kabarselebes.id stlet paralayang itu diduga terjatuh dari ketinggian sekitar 40 meter, setelah parasutnya tidak dapat terkembang karena kurangnya angin.
Petugas medis dengan sigap merespons kejadian tersebut, kemudian segera membawa korban ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan.
Menurut Ketua Paralayang Indonesia Sulawesi Tengah, Asgaf Ahmad Umar, kecelakaan ini diduga disebabkan peserta berada di daerah turbulensi.
“Kemungkinan dia masuk ke daerah turbulensi, tapi kami masih akan melakukan penyelidikan,” kata Asgaf.
Saat ini, kondisi korban sudah mulai stabil, namun masih dalam pemeriksaan petugas kesehatan di RSU Anutapura Palu.
“Korban mengeluh sakit di bagian pinggang dan belakang. Tapi kondisinya aman,” kata Asgaf. (*)